PHE TEJ Selesaikan Sumur Pengembangan Mudi-27 Lebih Cepat Dari Target

TUBAN, iNewsTuban.id – Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ), bagian dari Zona 11 Regional Indonesia Pertamina Subholding Upstream berhasil menyelesaikan pemboran sumur pengembangan Mudi-27 yang berlokasi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, lebih cepat 9.5 hari dari jadwal dan realisasi biaya lebih efisien dari yang dianggarkan sebesar 84,5%. 

Baca Juga

Lokasi Penimbunan BBM Ilegal di Tuban Terbakar, APH Diminta Usut Tuntas Mafia Solar

Selesainya pemboran sumur Mudi-27 ini menyusul keberhasilan pemboran sumur pengembangan sebelumnya Mudi-26 “ Potensi produksi sumur Mudi 27 melebihi target jika mengacu pada dari hasil well test, kami sangat bersyukur proses yang kami lalui cukup memuaskan dan secara jadwal maupun anggaran kita berhasil melakukan upaya terbaik sehingga bisa lebih cepat dan lebih efisien,” tutur GM Zona 11 Muhamad Arifin. 

Arifin menjelaskan realisasi waktu operasi tercatat lebih cepat 230 jam atau 9.5 hari dari rencana yang telah disetujui, dengan realisasi biaya 84,5% walaupun dengan tarif rig dan services yang baru. “Alhamdulillah sejauh ini sumur Mudi-27 ini adalah pencapaian terbaik bila dibandingkan sumur Mudi lainnya. Secara Dry Hole Base, Mudi-27 lebih cepat 14 hari dari Mudi-10, 27 hari dari Mudi-25 dan 36 hari dari Mudi-26. Selain itu, Non Productive Time (NPT) 4,5% dari total operation time, masih jauh di bawah toleransi 7%,” katanya. 

Baca Juga

ELNUSA Merajut Karya Bersama Sahabat Disabilitas

Arifin mengapresiasi seluruh tim yang terlibat dalam pekerjaan pemboran sumur Mudi-27 yang telah bekerja keras dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan kerja dan lingkungan, sehingga proyek tersebut mencatatkan 92,016 jam kerja tanpa kecelakaan.  

Tim Health, Safety, Security & Environmental (HSSE) melakukan health campaign  melalui aplikasi Program Segar Bugar sehingga potensi kasus illness menurun dengan peningkatan hasil pemeriksaan kesehatan harian. “Ini menunjukkan komitmen manajemen dan pekerja terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja sebagai yang utama,” pungkasnya.

Editor : Prayudianto