Dalam penampilan awal, salah satu fragmen yang dibawakan kesenian ini yaitu munculnya Ayon-ayon yang diperankan oleh gadis-gadis remaja, dengan memakai properti jaranan. Setelah itu muncullah Gendruwon, yang menari-nari mengikuti irama tetabuhan gamelan dan sesekali menggoda para Ayon-ayon yang tampak masih lugu itu.
Gendruwon adalah sebenarnya sosok hantu Gendruwo. Dalam mitologi Iawa, Gendruwo adalah hantu yang berbadan tegap, tinggi dengan tubuh berwarna hitam dan berwajah menyeramkan. Sedangkan Ayon-ayon adalah sosok penari jaranan yang diperankan oleh gadis muda, dimana Ayon berasal dari kata “ayu”.
Dalam penampilannya, sosok Gendruwon diperankan seorang pria memakai topeng yang menggambarkan wajah Gendruwo, dengan memakai pakaian dari karung goni dan memakai properti pedang, yang selalu diayun-ayunkan diantara kedua kakinya saat menari. Bahkan pedang tersebut sesekali justru dipakai sebagai tongkat, untuk menopang tubuh Gendruwon yang tinggi dan hitam itu.
Editor : Prayudianto