TUBAN, iNewsTuban.id – Langen Tayub, memang benar-benar budaya warisan leluhur yang sangat adiluhung. Seolah menolak punah, saat ini penggemar kesenian tradisional Langen Tayub semakin beragam baik dari kalangan orang tua hingga ke anak-anak remaja. Tidak hanya seniman saja yang berupaya untuk melestarikan budaya tersebut, namun peran lembaga-lembaga baik lembaga pendidikan maupun pemerintahan, juga sangat diperlukan untuk membentengi tradisi tersebut agar tidak punah.
Seperti yang terjadi di Alun-alun Kabupaten Tuban beberapa waktu lalu. Seluruh masyarakat Mbeso atau menari Langen Tayub bersama, merupakan bentuk apresiasi dari eksistensi kesenian tradisional Langen Tayub agar tidak punah tergerus roda jaman.
“Yaa alhamdulillah ini sudah ada perhatian Pemkab Tuban, kemarin ada yang ngibing bersama Forkopimda di Alun-alun, harapan saya tidak hanya cukup itu, Pemda harus bener-bener memperhatikan dan melestarikan,” ucap Nur Azis, anggota DPRD Jawa Timur kepada iNewsTuban.id, saat ditemui di acara Anniversary MIT Peduli yang ke-7.
Bahkan Nur Azis juga mendorong agar kesenian Langen Tayub bisa masuk ke dalam dunia pendidikan, sebagai bentuk regenerasi , baik kepada masyarakat secara umum dan dalam bidang pendidikan di sekolah-sekolah.
“Setidaknya ngibing dan bekso Tayub bisa menjadi muatan lokal yang di ekstrakan di lembaga-lembaga pendidikan, sehingga kedepannya tidak terputus ada kader-kader muda yang menyukai Langen Tayub,” imbuhnya.
Nur Azis melihat hingga saat ini Langen Tayub belum masuk dalam kurikulum sekolah. Politisi PKB itu berharap Langen Tayub benar-benar bisa mendunia, melalui anak-anak muda agar mengenal dan melestarikan Langen Tayub.
“Kalau karawitan ada, tari Remo, tari Pendet, Gambyong itu ada di sekolah-sekolah sampai SMA, tapi untuk ngibing Tayub belum ada, intinya ini bisa dimasukkan program ekstra kurikuler sekolah,” paparnya.
Lembaga pendidikan bisa diberikan tugas untuk melatih generasi muda agar latihan Ngibing, atau latihan menjadi Waranggono.
“Sehinggak kalau berkembang bisa menjadi produk Tuban, dan bisa kita kembangkan lebih jauh dan bisa menjadi wisata budaya, karena Tayub ini luar biasa, musiknya, penarinya, lagunya, dan pakaiannya juga sudah sangat santun,” ungkapnya.
Pria yang dulu juga berprofesi sebagai guru ini juga akan terus mengembangkan dan mengenalkan kesenian tradisional Langen Tayub, agar selalu dikenal masyarakat luas, sehingga kelestarian kesenian Langan Tayub bisa selalu terjaga. Bahkan pihaknya dalam waktu dekat juga akan mengadakan lomba Ngibing bersama se-Kabupaten Tuban, sebagai bentuk upaya pelestarian kesenian Langen Tayub.
“Saya akan tetap berusaha untuk mengawal Tayub ini sampai bagus, nanti saya juga akan mengadakan lomba ngibing tingkat kabupaten Tuban,” pungkasnya.
Editor : Prayudianto