Kirab Budaya, Wayang dan Siratan Agung, Puncak Kegiatan Sedekah Bumi Desa Maibit

TUBAN, iNewsTuban.id - Sedekah Bumi yang diselenggarakan di kawasan wisata Lanjar Maibit di desa Maibit, Rengel, Tuban, dihadiri ribuan warga yang tumpah-ruah di Sendang Maibit. Dalam sedekah bumi tersebut, ada beberapa agenda kegiatan sebelum di acara puncak. Seminggu sebelumnya, sejumlah tokoh desa dan pemerintah desa sudah melakukan ziarah di makam Lanjar di Desa Temayang, Kecamatan Kerek.

Selain itu, pihak desa juga melakukan kegiatan bersih-bersih di kawasan Sendang Lanjar Maibit terutama dikawasan sumber sendang. Sebelum digelar acara puncak yakni Siratan Agung, Kirab Budaya dan pagelaran wayang, pihak desa juga melakukan istighotsah yang didukung oleh seluruh warga desa setmpat, tokoh agama, tokoh masyarakat, RT, RW, Gapoktan dan sejumlah tokoh lain.

Kepala Desa Maibit, Ahmad Ali mengatakan, kirab budaya dan Siratan Agung di lokasi wisata Lanjar Maibit merupakan agenda tahunan, yang rutin diadakan setahun sekali. Puncak acara sedekah bumi tersebut selalu beriringan dengan PHBN, dim omen tujuh belasan.

“Siratan Agung tersebut selalu beriringan dengan acara PHBN, Alhamdulillah kita selalu dibantu Ketua BPD, bersinergi dengan desa, tokoh-tokoh masyarakat desa, tokoh agama, dan pihak-pihak yang lain,” ujarnya.

Lanjar Maibit memiliki kisah tentang Dewi Sri Penganti, yang mempertahankan kesetiaan dan kesuciannya. Sendang Lanjar Maibit dikisahkan sebagai tempat pemandian Sri Penganti, janda cantik yang suci karena belum pernah disentuh suaminya hingga meninggal dunia.

Dari cerita legenda tersebut, dapat diambil hikmah bahwa Lanjar Maibit yang merupakan putri pelarian dari wilayah Kediri itu, merupakan sosok yang mampu menjadi pribadi yang jujur dan berani. Lanjar Maibit juga mampu menjadi tokoh inspiratif yang bermanfaat bagi masyarakat yang lebih luas

Kirab Budaya diikuti oleh generasi muda dan warga Desa Maibit, dimana para peserta kirab berjalan dari sebuah titik, menuju sendang Lanjar Maibit. Kirab tersebut juga menyedot perhatian masyarakat untuk mengabadikan momen dengan menggunakan handphone masing-masing.

“kami tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada dukungan, pengorbanan, tanpa ada swadaya, semua lapisan masyarakat selalu bersinergi dengan kami,” tutupnya.

Editor : Prayudianto