Bojonegoro, iNewsTuban.id - Transformasi Mutu Layanan Jaminan Kesehatan nasional (JKN) yang selama ini di cita-citakan oleh BPJS Kesehatan bagi peserta JKN akhirnya mampu diwujudkan melalui layanan BPJS Kesehatan Keliling di Desa Semawot, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro pada Selasa (03/10).
Layanan tersebut meliputi perubahan identitas seperti nama, Alamat dan tanggal lahir, pendaftaran peserta segmen kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) juga pendaftaran bayi baru lahir.
Sekretaris Desa Semawot, Erich Prasetiya Wibowo (29), menyampaikan rasa syukurnya dan mengapresiasi terhadap layanan MCS bagi warganya.
Menurutnya layanan JKN melalui BPJS Kesehatan Keliling ini membuat mudah dan cepat bagi peserta JKN tanpa harus antre dan jauh untuk datang ke kantor BPJS Kesehatan.
“program yang cukup baik ini kiranya dapat terus dipertahankan dan memberikan manfaat bagi peserta JKN agar layanan menjadi cepat dan mudah. Alhamdulillah semuanya terlayani dengan baik, apalagi petugas nya ramah, cepat dan tanggap dalam memberikan solusi,” jelas Erich.
Erich menambahkan pula jika perangkat Desa Semawot hampir seluruhnya sudah menggunakan aplikasi Mobil JKN karena memudahkan. Menurutnya Pemerintah Desa Semawot tidak pernah melewatkan kesempatan saat ada warga yang datang untuk meminta bantuan dalam mengunduh serta memanfaatkan aplikasi Mobile JKN.
“Inovasi berbasis digital yang cepat dan akurat di hadirkan oleh BPJS Kesehatan ini selalu kami gaungkan pada seluruh warga. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau untuk mencoba. Karena menurut saya jika kebaikan ini dapat ditularkan maka juga akan membawa manfaat bagi semuanya dalam hal ini bagi peserta JKN,” terang Erich.
Selanjutnya, Erich juga mengungkapkan jika keluarganya sangat terbantu dengan menggunakan layanan JKN karena sakit gagal ginjal. Layanan yang mudah ia rasakan karena cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja sudah langsung di layani.
“Alhamdulillah semua di jamin ya, mulai saat pertama datang ke fasilitas kesehatan terdaftar sampai akhirnya di rujuk ke rumah sakit. Hingga akhirnya keluarga saya yang menderita gagal ginjal tersebut di lakukan cuci darah selama dua kali dalam seminggu. Dapat dibayangkan jika saat itu kami tidak mengantongi kartu JKN, berapa rupiah yang harus di keluarkan setiap kali kontrol dan dilakukan cuci darah. Namun takdir berkata lain, keluarga saya yang menderita gagal ginjal tersebut pada akhirnya mengahadap sang Maha Kuasa diusia nya yang 48 tahun,” paparnya.
Kepala Bagian SDMUK, Ndari Cahyaningsih menyampaikan bangga jika kolaborasi yang dijalin terutama dengan stakeholder melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro dapat terjalin dengan baik melalui layanan BPJS Kesehatan Keliling yang dilaksanakan di setiap kecamatan.
“Ini adalah wujud kolaborasi nyata dengan pihak pemerintah daerah dalam upaya untuk memberikan layanan JKN yang sebaik-baiknya. Melalui BPJS Kesehatan Keliling sebagai wujud nyata kemudahan layanan bagi peserta yaitu peserta tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor BPJS Kesehatan sebab kami langsung datang ke desa-desa,” tutup Ndari.
Editor : Prayudianto