get app
inews
Aa Text
Read Next : Tanpa Pinjaman Asing Vietnam Akan Bangun Kereta Cepat

Kisah Dramatis Ibu 3 Anak Hidup di Gubuk Ukuran 2X2 Meter Hidupnya Serba Kekurangan

Selasa, 02 Juli 2024 | 11:15 WIB
header img
Kondisi Murni bersama putra bungsunya saat di temui di gubuk miliknya ( Foto istimewa,iNewsPolman.id)

Polewali Mandar, iNewsTuban.id - Ditinggal suami menikah lagi hingga diterlantarkan, seorang ibu bernama Murni 40 tahun bersama 3 orang anaknya tinggal di gubuk berukuran 2X2 meter, di Dusun Baruga, Desa Batetangga, Kecamatan Binuang. 

 

Demi bertahan hidup sehari hari ditengah sulitnya ekonomi, ibu tersebut banting tulang bekerja sebagai pengambil air nira untuk di jadikan gula merah.

 

Ironisnya, kedua anaknya yang telah besar berusia 12 dan 14 tahun terpaksa harus bekerja paruh waktu di sebuah kandang peternakan ayam potong tak.jauh dari gubuk miliknya tersebut.

Tempat tinggal ibu malang ini juga berada di kebun milik warga yang sengaja dipinjamkan saat pertama tiba di Dusun Baruga, usai ditinggal dan diterlantarkan suaminya yang menikah lagi.

 

Ada kisah yang menyayat hati, saat Murni bercerita pada iNewsPolman.id, yang langsung berkunjung ke gubuk miliknya tersebut bersama Kepala Desa setempat 

 

Murni mengaku saat diceraikan suami untuk menikah lagi dia dan ketiga anaknya harus berjuang mencari nafkah untuk pulang ke kampung halamannya yakni di Desa Batetangga.

 

Tak hanya meninggalkan luka dihati, namun juga harta yang dimiliki bersama di ambil mantan suaminya begitu saja.

 

Penderitaan Murni tak sampai disitu saja, dua anaknya yang sekolah terpaksa harus meninggalkan bangku SD karena tak adanya biaya.

 

“kedua anak saya juga sudah tidak bisa sekolah lagi karena tidak ada biaya untuk sekolah,” kata Murni terbata-bata sambil meneteskan air mata.

Kini Murni terpaksa menumpang di kebun keluarga dan hanya bisa pasrah menjalani kerasnya kehidupan, jangankan untuk makan sehari hari tempat tinggal pun tak layak.

 

Didalam.gubuk kecil ini tak terlihat kasur ataupun alat rumah tangga yang layak, untuk memasak juga menggunakan kayu bakar, tak ada Listrik, saat malam hari terpaksa menggunakan lampu pelita sebagai penerangan seadanya.

Padli, putra bungsu yang masih berusia 3 tahun kadang merasa kedinginan saat malam hari, lantaran gubuk miliknya hanya beratapkan daun kelapa, dan dindingnya juga menggunakan papan kayu yang telah lapuk.

 

Murni hanya bisa berharap kelak nanti salah satu puteranya tersebut, bisa menjadi orang berguna dan membangakan dirinya dan orang lain.

 

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut