Waduh, Tersandung Narkoba, Eks Pemain Timnas Indonesia U-23 Ditangkap Polisi

CIANJUR, iNewsTuban.id - Mantan pemain Timnas Indonesia U-23 Syakir Sulaiman, ditangkap Satreskrim Polres Cianjur karena tersandung masalah obat terlarang (narkoba). Menurut laporan, dia diamankan di kediamannya pada Selasa (31/11/2024). 

Baca Juga

Bersama Uzbekistan dan Iran, Indonesia Masuk Grup Neraka di Piala Asia U-20 2025

Penggemar sepak bola di Tanah Air tentunya tak pernah menyangka Syakir yang pernah membela Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2014 terjerat masalah obat terlarang. 

Itu bisa dilihat dari akun Instagram pribadinya Syakir (@syakirsulaiman92). Mantan pemain Bali United yang memiliki 9 ribu lebih pengikut itu langsung berkomentar terkait kabar ini.

Baca Juga

Hadapi Timnas Indonesia, ini Dia 27 Pemain Jepang

"Sayang that," tulis salah satu pengikutnya yang kecewa dengan emoticon menangis.

Baca Juga

Kualifikasi Piala Asia U-17 2025, ini Dia Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Kuwait

Entah apa yang mendasari Syakir memutuskan menjalani bisnis haram tersebut. Padahal saat masih menjadi pesepak bola ia menjadi idola, terutama untuk kaum hawa. 

Karier Syakir Sulaiman 

Karier Syakir Sulaiman di sepak bola Tanah Air tak terlalu begitu menonjol. Pria yang memiliki wajah tampan itu pernah membela beberapa klub seperti Persiraja Banda Aceh, Persiba Balikpapan, Sriwijaya, Bali United hingga Aceh United. 

Baca Juga

Shin Tae-yong Pulang Kampung Tinggalkan Timnas Indonesia, PSSI Evaluasi

Bahkan pemain yang berpossi sebagai penyerang lubang tersebut pernah mendapatkan penghargaan sebagai Pemain Muda Terbaik Tahun 2013 di Indonesia Super League (ISL). Keberhasilan itu didapat setelah ia mencetak sembilan gol dari 28 pertandingan yang dijalaninya. 

Baca Juga

35 Negara Bisa Bikin AFC Tandingan Jika Permintaan Bahrain Tidak Main di Indonesia Dikabulkan AFC

Itu merupakan gol terbanyak yang pernah dicetak Syakir selama menjadi pesepak bola profesional. Sekarang ia justru menghancurkan semua prestasi yang pernah dibuatnya di lapangan hijau.

Editor : Prayudianto