Hari Terkutuk hingga Kematian Tragis! Teror Jumat Tanggal 13

JAKARTA, iNewsTuban.id - Hari ini jatuh pada Jumat tanggal 13, tepatnya 13 Desember 2024. Teror Jumat tanggal 13 masih dipercaya sebagian orang hingga sekarang. 

Beberapa percaya kalau di momen itu banyak kejadian mistis hingga tragis yang bakal terjadi. Sejarah pun ternyata membuktikan hal itu, karena banyak kejadian mencekam terjadi di Jumat tanggal 13. Apa saja? 

Mengulik urban legend di balik Jumat tanggal 13 tak akan jauh-jauh dari anggapan hari kutukan, hari sial, hari petaka, atau hari kematian. Itu kenapa, di Amerika Serikat banyak film horor yang mengangkat tentang Jumat tanggal 13.

Menjadi pertanyaan sekarang, bagaimana awal mitos Jumat tanggal 13 berkembang di masyarakat? Berikut ulasan selengkapnya. 

Awal Mula Jumat Tanggal 13 Dipercaya sebagai Hari Kutukan

Menurut laporan History, urban legend Jumat tanggal 13 sama seperti melihat kucing hitam atau memecahkan cermin. Ada kengerian di balik tanggal itu dan siapa yang mengalaminya, dipercaya akan kena sial.

"Meski, tidak bisa dipastikan itu terjadi. Takhayul ini sendiri sudah berkembang di masyarakat sejak berabad-abad lalu," ungkap laporan History.

Saking takutnya dengan angka 13, di kode kuno Hammurabi bahkan angka 13 dihilangkan. Ini merujuk pada pemahaman bahwa orang zaman dulu pun sudah takut dengan angka 13 dan asosiasi negatif tersebut terus berkembang hingga kini.

"Orang yang takut pada angka 13 dalam istilah psikologis disebut triskaidekaphobia," tambah laporan History.

Urban legend lainnya yang mengaitkan Jumat tanggal 13 adalah sesuatu yang buruk adalah peristiwa 13 tamu menghadiri 'perjamuan terakhir' yang diadakan pada Kamis Putih. Di antaranya ada Yesus dan 12 Rasul-Nya. Esok harinya, pada Jumat Agung, Yesus disalib.

Pengaturan tempat duduk pada peristiwa 'perjamuan terakhir' diyakini telah menimbulkan takhayul tersendiri bahwa jumlah 13 akan membawa kesialan yang nyata, hingga menyebabkan kematian.

Peristiwa Mencekam di Jumat Tanggal 13

Di sisi lain, beberapa peristiwa mencekam di bawah ini terjadi pada Jumat tanggal 13. Berikut uraiannya:

1. Jumat, 13 Oktober 1307: Petugas Raja Philip IV dari Prancis menangkap ratusan Ksatria Templar atau ordo keagamaan dan militer yang kuat. Ordo ini dibentuk pada abad ke-12 untuk mempertahankan Tanah Suci.
2. Jumat, 13 September 1940: Peristiwa pemboman Jerman ke Istana Buckingham, Inggris.
3. Jumat, 13 Maret 1964: Pembunuhan Kitty Genovese di Queens, New York.
4. Jumat, 13 November 1970: Bencana topan yang menewaskan lebih dari 300.000 orang di Bangladesh.
5. Jumat, 13 Oktober 1972: Peristiwa hilangnya pesawat Angkatan Udara Chili di Andes.
4. Jumat, 13 September 1996: Kematian Rapper Tupac Shakur.
5. Jumat, 13 Januari 2012: Peristiwa jatuhnya kapal pesiar Costa Concordia di lepas pantai Italia yang menewaskan 30 orang.

Aksi Menolak Kutukan Jumat Tanggal 13 

Sementara itu, pada akhir abad ke-19, ada satu kelompok ternama di dunia yang mencoba menyangkal kutukan Jumat tanggal 13, yaitu 'klub tiga belas'.

Klub ini dibentuk oleh seorang warga New York bernama Kapten William Fowler. Dia membuat klub untuk membantah semua takhayul bahwa angka 13 itu membawa petaka.

Untuk membuktikannya, klub ini mengadakan makan malam pada tanggal 13 setiap bulannya. Lokasi makan malam berlangsung di kamar nomor 13 di Knickerbocker Cottage. Makanan yang dihidangkan berjumlah 13.

Salah satu tradisi mereka adalah sebelum makan malam, anggota klub diharuskan melewati bawah tangga yang di atasnya dipasang spanduk bertuliskan bahasa Latin 'Morituri te Salutamus' yang artinya 'Kami yang akan mati memberi hormat padamu'.

Dari informasi yang beredar, beberapa mantan presiden Amerika Serikat diduga terlibat dalam kelompok eksklusif ini. Mereka antara lain Chester A. Arthur, Grover Cleveland, Benjamin Harrison, dan Theodore Roosevelt.

Tidak diketahui pasti apakah klub tiga belas ini masih eksis hingga kini atau tidak.

Demikianlah pembahasan mengenai teror Jumat tanggal 13. Apakah Anda termasuk orang yang percaya di momen Jumat tanggal 13 akan ada kejadian sial? 

Editor : Prayudianto