Aktivitas warga setempat yang biasanya lalu lalang menggunakan jembatan tersebut, kini harus memutar hingga sejauh satu kilometer. Sisa-sisa jembatan yang terbuat dari bambu masih tersisa dan tersangkut di tepian sumgai.
“kemarin jam sekitar jam 12.00 hujan tapi daerah sini tidak hujan, katanya daerah sekitar grabagan hujan lebat, sungai ini pusatnya. terus dapat kiriman air besar itu ada barongan kalo orang sini bilang (bambu) hanyut terus nabrak jembatan. ini kan menghubungkan dari desa plumpang ke desa plumpang dari rw 7 ke rw 11 dan sebaliknya. airnya sampai satu roda truk itu akses jalan sekarang memutar,” ujar Rukin, warga.
Masyarakat sekitar pun berharap agar ada bantuan untuk memperbaiki jembatan yang ambruk dan bisa digunakan lagi seperti sedia kala.
Editor : Prayudianto