“angin putting itu datang dengan suara gemuruh. saat itu saya didalam rumah sedang shalat duhur. terus rebahan ada kedengeran suara tembok ambrol. yang rusak atap banyak runtuh. hujan gak seberapa tapi gelap. angin berputar gitu,” ujar Marfu’ah, warga..
Bencana angin kencang ini terjadi diawali dengan hujan gerimis dan mendung petang, kemudian disusul pusaran angin berhembus kencang dari arah utara.
Angin menerjang segala benda yang dilewati, sehingga membuat rusak atap rumah warga. Setidaknya ada 19 rumah rusak akibat bencana angin puting beliung ini. Sementara tujuh diantaranya mengalami rusak parah.
“kemarin sekitar pukul 15.15 sore desa kami mengalami bencana angina putting beliung dan disertai hujan. ada 3 dusun yang terdampak, mulai dusun bejagung, kidul, kelampok dan ngemplak. ada 19 rumah yang rusak-rusak dan ada 7 rumah yang parah. sukur waktu kejadian tidak ada korban jiwa seluruh warga berhasil menyelamatkan diri ke tempat aman. ini merupakan kejadian pertama didesa kami. saat itu hujan gerimis dan langit mendung kemudian di irisngi angina berputar yang sangat besar sekali. dari hasil pendataan kami dengan harga material saat ini kerugian yang dialami warga mencapai 500 juta rupiah,” kata A’ang Sutan, Kades Bejagung.
Paska kejadian, warga desa dibantu perangkat desa bersama-sama mengevakuasi puing-puing dan melakukan perbaikan atap rumah yang rusak. Tak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai lima ratus juta rupiah.
Editor : Prayudianto