Pelatihan kali ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten yang memberikan materi penting bagi peserta. Salah satunya Nurhidayah dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) yang menyampaikan pentingnya pemberdayaan keluarga dalam mendukung anak penyandang disabilitas. "Anak-anak dengan disabilitas memiliki hak yang sama untuk berkembang dalam lingkungan yang penuh kasih dan pemahaman," tuturnya.
Narasumber yang lain, Kepala Sekolah SLB Amali, Miraningsih, membagikan pengalaman bagaimana menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan aman bagi anak-anak penyandang disabilitas. "Pendidikan yang ramah disabilitas adalah kunci agar mereka dapat berkembang sesuai potensinya," katanya.
Sesi berikutnya menghadirkan pengalaman berharga dari orang tua anak berkebutuhan khusus, yaitu Jajuli dan Fatimah. Mereka menceritakan tentang tantangan dan pelajaran dalam mendampingi anak-anak mereka. Kegiatan ini juga menghadirkan psikolog Laela Siddiqah yang memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya mengenal kebutuhan anak disabilitas. "Meningkatkan pemahaman masyarakat adalah langkah awal untuk menciptakan inklusi yang lebih baik," ujarnya.
Program pelatihan seperti ini diharapkan menjadi inspirasi bagi lebih banyak inisiatif serupa guna menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi anak-anak istimewa, bukan hanya di Kalimantan, namun juga di seluruh Indonesia.
PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) berada di bawah Subholding Upstream Regional 3 yang dinakhodai PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan.
Editor : Prayudianto