get app
inews
Aa Text
Read Next : RUPSLB SIG Kukuhkan Pemberhentian dengan Hormat Nasaruddin Umar sebagai Komisaris Independen

Menjadi yang Pertama di Industri Bahan Bangunan Indonesia, Target Dekarbonisasi SIG Tervalidasi SBTi

Rabu, 22 Januari 2025 | 14:18 WIB
header img
Fasilitas pengolahan limbah dan sampah menjadi bahan bakar alternatif di area green zone Pabrik Narogong, Jawa Barat.

Jakarta, iNewsTuban.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menjadi perusahaan bahan bangunan pertama di Indonesia yang meraih validasi dari lembaga internasional, Science-Based Target initiatives (SBTi). SIG dinilai telah memenuhi kriteria SBTi dalam menyusun target jangka pendek (near-term target) penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) yang sejalan dengan upaya membatasi pemanasan global pada tingkat 1,5° celcius. 

 


Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

 

Pencapaian SIG pada 100 Hari Kerja Presiden Prabowo Subianto ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir untuk mendukung program Asta Cita, utamanya tentang harmonisasi kehidupan dengan lingkungan dan alam.

SBTi adalah lembaga validasi terkemuka di dunia yang membantu perusahaan atau organisasi dalam menetapkan target penurunan emisi GRK berdasarkan sains atau ilmu pengetahuan terkini yang bertujuan membatasi pemanasan global pada tingkat 1,5° celcius sesuai Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim.

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa transformasi BUMN yang dilaksanakan secara agresif harus melibatkan aspek keberlanjutan, salah satunya dengan menjalankan operasional ramah lingkungan yang rendah karbon. 

 


Karyawan PT Semen Gresik melakukan monitoring proses produksi semen melalui Central Control Room (CCR) Pabrik Rembang, Jawa Tengah. Proses produksi di pabrik SIG ditunjang dengan implementasi digitalisasi untuk optimasi kegiatan produksi.

"Saya berharap BUMN menjalankan transformasi energi dan mengurangi emisi karbon. Ini adalah tanggung jawab bersama demi keberlanjutan lingkungan hidup kita," kata Erick Thohir.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pemanasan global yang disebabkan oleh peningkatan emisi GRK merupakan ancaman bagi keberlanjutan kehidupan di bumi. Sebagai pemimpin industri bahan bangunan tanah air, SIG turut berperan aktif dalam pengendalian iklim global dengan menjalankan operasional bisnis yang lebih rendah karbon dan berpegang pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

 


Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

 

"SIG bangga menjadi perusahaan pertama di industri bahan bangunan Indonesia tervalidasi SBTi, yang memiliki kriteria ketat dalam menetapkan target emisi GRK sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Validasi ini membuktikan komitmen SIG yang kuat dalam menurunkan emisi GRK melalui rencana aksi yang aplikatif dan target yang terukur," kata Vita Mahreyni.

SIG memiliki target penurunan emisi GRK yang ambisius melalui sejumlah inisiatif strategis, di antaranya pengunaan bahan bakar alternatif dari limbah pertanian, industri, sampah padat perkotaan (municipal solid waste) yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF), biomassa, serta sumber lainnya. Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif, proses produksi di pabrik-pabrik SIG ditunjang dengan implementasi plant digitalization melalui pemanfaatan machine learning, big data dan artificial intelligence (AI) untuk optimasi kegiatan produksi untuk mencapai efisiensi penggunaan energi dan peningkatan produktivitas. 

Penggunaan bahan bakar alternatif tidak hanya lebih rendah emisi, tetapi juga membantu dalam mengatasi permasalahan yang diakibatkan dari sampah perkotaan seperti bau tak sedap dan gangguan penyakit pada masyarakat, serta timbulnya gas metana dari limbah pertanian yang tidak terkelola dengan baik. 

Untuk mendorong percepatan capaian penurunan emisi dari kegiatan operasional Perusahaan, SIG juga terus mengembangkan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya pada unit-unit operasionalnya, serta optimasi gas panas buang dari proses produksi semen (Waste Heat Recovery Power Generation/WHRPG).

 


Karyawan PT Semen Gresik melakukan monitoring proses produksi semen melalui Central Control Room (CCR) Pabrik Rembang, Jawa Tengah. Proses produksi di pabrik SIG ditunjang dengan implementasi digitalisasi untuk optimasi kegiatan produksi.

 

Vita Mahreyni menambahkan, mengacu pada data Perusahaan, penggunaan bahan bakar alternatif di seluruh pabrik SIG pada 2024 mencapai 550 ribu ton, meliputi 314 ribu ton biomassa, 206 ribu ton non biomassa, dan 30 ribu ton RDF. Melalui inisiatif ini, SIG berhasil meningkatkan thermal substitution rate (TSR) domestik menjadi 7,56%, dibandingkan TSR domestik tahun sebelumnya  sebesar 7,27% pada 2023.

”SIG senantiasa berkomitmen untuk menjadi yang terdepan di industri bahan bangunan dalam menjalankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang rendah karbon dan mendukung perbaikan sosial untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi generasi saat ini dan akan datang,” ujar Vita Mahreyni.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut