Perayaan Imlek ke 2576, Atraksi Barongsai, Ribuan Warga Padati Klenteng Kwan Sing Bio Tuban

TUBAN, iNewsTuban.id - Ribuan warga dari berbagai daerah merayakan perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, dengan memadati halaman Klenteng Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban, Jawa Timur, rabu siang. Perayaan Tahun Baru Imlek inipun semakin semarak dengan hiburan atraksi barongsai.
 
Ribuan warga memadati halaman Klenteng Kwan Sing Bio di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dalam rangka memperingati perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.

Baca Juga

Sambut Imlek 2576, Klenteng Kwan Sing Bio Tuban Bersolek, Dengan Semarak Lampion dan Patung Sio Ular

Para umat Khong Hu Cu yang datang dari berbagai daerah ini melakukan ritual suci sembahyang dengan khusyuk dan sederhana di Klenteng seluas 4 hektar ini.
 
Antusias warga pun bertambah semarak dengan adanya penampilan atraksi barongsai, yang memperagakan gerakan atraktif dan akrobatik di halaman depan Klenteng terbesar di Asia Tenggara ini. Dari aksinya itu, dua barongsai mendapatkan angpau ciri khas dari Imlek itu sendiri.
        
Tak hanya orang tua, raut keceriaan juga tampak di wajah anak- anak, yang terpukau dengan setiap gerakan barongsai yang ramah menyapa mereka.
 

“lihatin anak - anak barongsai liburan, enggak mesti kalo dah kerja saya endak kesini. lihat barongsai sudah 3 kali ini,” ujar Toni, pengunjung dari Jawa Tengah.
 
Setiap perayaan Imlek, Klenteng Kwan Sing Bio selalu menyuguhkan hiburan barongsai kepada Masyarakat, tidak hanya umat beribadah saja, namun siapapun boleh melihatnya.

 
“nanti ini kita akan ada mainan barongsai, nanti di belakang kita di depan kolam.personelnya dari luar kota dari semarang. hanya barongsai saya saja, sifatnya hanya untuk menghibur masyarakat. sangat antusias ya masyarakat kita warga tuban ini pasti tiap tahun mereka pasti datang ke kelenteng untuk biarpun ada baringsai atau enggak tapi mereka pasti kesini.setiap imlek pasti ke sini,’ kata Liana, pengurus Klenteng Kwan Sing Bio Tuban.
 
Klenteng Kwan Sing Bio tidak hanya menjadi tempat ibadah saja, tetapi juga simbol sejarah panjang akulturasi budaya, perdagangan dan spiritual di Kabupaten Tuban.

Editor : Prayudianto