Imam At Tirmidzi, Ahli Hadits yang sempat Mengalami Kebutaan, ini Biografinya

Imam at Tirmdizi dikaruniai oleh Allah kecerdasan yang luar biasa sehingga dengan mudah menyerap ilmu dari gurunya dan memiliki hafalan yang kuat. Sehingga, tidak heran banyak hadits yang dihafalkan kemudian ditulis dalam kitabnya.
Di antara gurunya adalah; Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Abu Daud. Selai itu, ia juga belajar pada Imam Ishak bin Musa, Mahmud bin Gailan, Said bin Abdurrahman, Ali bin Hajar, Ahmad bin Muni’, dan lainnya.
Perjalanan panjang pengembaranya mencari ilmu, bertukar pikiran, dan mengumpulkan Hadis itu mengantarkan dirinya sebagai ulama Hadis yang sangat disegani kalangan ulama semasanya. Kendati demikian, takdir menggariskan lain.
Mengalami Kebutaan
Daya upaya mulianya itu pula yang pada akhir hidupnya mendapat musibah kebutaan, dan beberapa tahun lamanya ia hidup sebagai tuna netra.
Imam at Tirmidzi Wafat
Dalam kondisi inilah, Imam Tirmidzi meninggal dunia, ia wafat di kota Tirmiz tanggal 13 Rajab 279 H pada usia 70 tahun.2 Di kemudian hari, kumpulan Hadis dan ilmu-ilmunya dipelari dan diriwayatkan oleh banyak ulama, di antaranya; Makhul ibnul-Fadl, Muhammad bin Mahmud bin Anbar, Hammad bin Syakir, Abd bin Muhammad An-Nasfiyyun, Al-Haisam bin Kulaib Asy-Syasyi, Ahmad bin Yusuf An-Nasafi, Abul-Abbas Muhammad bin Mahmud Al-Mahbubi, yang meriwayatkan kitab Al-Jami’ dari padanya, dan lain-lain.
Editor : Prayudianto