get app
inews
Aa Text
Read Next : EMCL dan PGN Saka Deklarasi Bersama Zona Keselamatan dan Keamanan Navigasi di Tuban

Nelayan Tuban Komitmen Jaga Keselamatan Sekitar Objek Vital Nasional FSO Gagak Rimang

Rabu, 19 Maret 2025 | 09:11 WIB
header img
Nelayan Tuban saat menggelar kegiatan bersama EMCL, dalam rangka komitmen jaga keselamatan sekitar Objek Vital Nasional FSO Gagak Rimang.

TUBAN, iNewsTuban.id - Puluhan perwakilan Rukun Nelayan bersama Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tuban bersepakat pentingnya menjaga keselamatan. Tak terkecuali keselamatan di sekitar Kapal Alir Muat Terapung (Floating Storage & Offloading) FSO Gagak Rimang. Kesepakatan ini mereka sampaikan dalam forum Diskusi Kelompok Terarah Zona Keselamatan, di sebuah resto Kabupaten Tuban.

ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) selaku operator Lapangan Minyak Banyu Urip berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Tuban untuk menfasilitasi forum ini. FSO Gagak Rimang digunakan untuk menampung sekaligus lifting minyak dari Blok Cepu. Fasilitas ini sangat vital dalam mendukung produksi minyak nasional. 

 

 

Kepala Bidang Perikanan DKP2P Kabupaten Tuban Linggo Indarto menyampaikan bahwa keselamatan nelayan adalah hal yang utama. Larangan memasuki daerah sekitar FSO Gagak Rimang sejatinya untuk keselamatan nelayan. Dia menghimbau agar nelayan mengikuti aturan keselamatan tersebut. 

“Kita ingin bapak-bapak semua pulang ke rumah dengan selamat dan membawa tangkapan yang banyak,” ucap Linggo kepada para nelayan.

 

Sementara itu, Ketua HNSI Kabupaten Tuban, Faisol Rozi menyambut baik arahan pemerintah tersebut. Menurutnya, nelayan memahami aspek keselamatan dan bagaimana caranya pulang dengan selamat. Nelayan bahkan punya empati yang tinggi terhadap nelayan yang lain dalam keselamatan di laut. 

“Kita akan selalu saling mengingatkan demi keselamatan rekan-rekan sesama nelayan,” ujarnya. 

 

 

Faisol Rozi mengaku, selama ini HNSI maupun rukun nelayan sering berkomunikasi dengan EMCL selaku pengelola FSO Gagak Rimang. Lebih dari itu, para nelayan juga mendapat bantuan dan pendampingan melalui program-program peningkatan ekonomi. Dia berharap, sinergi semacam ini bisa memperkuat hubungan baik dan bisa saling memahami kebutuhan masing-masing.

Sementara itu, perwakilan EMCL, Feni Indiharti menyampaikan terima kasih kepada para nelayan yang sudah mendukung kelancaran operasi FSO Gagak Rimang. Baginya, tanpa dukungan itu, EMCL tidak akan bisa bekerja secara optimal. 

 

“Bagi kami, keselamatan itu hal yang utama. Termasuk keselamatan para nelayan yang sedang melaut di sekitar FSO,” ujar Feni.

Diskusi Kelompok Terarah itu kemudian merumuskan langkah-langkah penguatan pemahaman nelayan tentang Daerah Terlarang Terbatas di area objek vital nasional. Tidak hanya FSO Gagak Rimang, di lepas pantai Jawa Timur juga terdapat CPP WHMA (Central Processing Platform - West Muriah Area) Lapangan Gas Kepodang. Platform produksi tengah laut yang dikelola oleh PGN Saka Energi (SEML) di Wilayah Kerja Muriah.

EMCL dan SEML sepakat dengan para nelayan bahwa keselamatan nelayan adalah yang utama. Mereka kemudian menandatangani komitmen bersama. Turut serta dalam deklarasi tersebut pihak TNI AL, KSOP Tanjung Pakis, Forkopimca Palang, Pemerintah Desa Karangagung, dan Manager Fasilitas FSO Gagak Rimang.

 

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut