get app
inews
Aa Text
Read Next : Ada Triumph hingga Harley Davidson, ini Potret Kendaraan Mewah yang Disita dari Kasus Suap CPO

Nadiem diperiksa atas Kasus Korupsi Laptop Kemendikbudristek Rp9,9 Triliun, Kejagung Buka Suara

Senin, 09 Juni 2025 | 11:27 WIB
header img
Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar buka suara soal pemeriksaan Nadiem Makarim di kasus korupsi laptop Kemendikbudristek Rp9,9 triliun (Foto: iNews.id/Nur Khabibi)

JAKARTA, iNewsTuban.id - Kejaksaan Agung (Kejagung) buka suara ihwal kans pemeriksaan eks Mendikbudirstek Nadiem Makariem dalam kasus dugaan korupsi pengadaan chromebook 2019-2022. Menurutnya, hal itu akan disesuaikan dengan kebutuhan penyidik.

"Terkait Pak Nadiem, nanti kita tunggu sikap penyidik apakah hal itu menjadi kebutuhan penyidikan, jika ada perkembangan kita update," ucap Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar saat dihubungi, Senin (9/6/2025).

Terlepas dari itu, Harli menyampaikan, penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) telah melayangkan pemanggilan terhadap tiga mantan staf khusus (stafsus) Nadiem.

"Untuk ketiga stafsus tersebut minggu ini dijadwalkan untuk diperiksa," tutur Harli.

Sebelumnya penyidik telah melayangkan pemanggilan terhadap tiga staf khusus,yakni Fiona Handayani (FH), Jurist Tan (JT) dan Ibrahim Arief (IA). Tetapi, ketiganya absen dari panggilan itu.

“Kami sampaikan bahwa benar penyidik beberapa waktu yang lalu sudah menjadwal memanggil dan akan melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang yang berkedudukan jabatannya sebagai stafsus,” kata Harli, Kamis (5/6/2025).

“Nah, tetapi sudah dijadwal bahwa tiga orang ini tidak menghadiri, tidak hadir dalam pemeriksaan yang sudah dijadwal kemarin dan dua hari yang lalu,” imbuhnya.

Setidaknya, anggaran untuk pengadaan laptop berbasis Chromebook diketahui mencapai Rp9,9 triliun. Penyidik menduga adanya persekongkolan atau pemufakatan jahat di antara para pelaku yang membuat kajian untuk memfasilitasi pengadaan ini. 

Padahal, pada tahun itu, Indonesia belum membutuhkan laptop berbasis Chromebook. 

"Karena, kita tahu bahwa dia berbasis internet. Sementara, di Indonesia internetnya itu belum semua sama," ungkapnya.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut