Picu Embun Upas, ini Kata BMKG Tentang Penyebab Suhu Dingin Ekstrem di Bromo

MALANG, iNewsTuban.id - Suhu dingin ekstrem yang melanda kawasan Gunung Bromo di Malang Raya dalam beberapa hari terakhir memicu terjadinya embun upas.
Data pengelola kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), suhu udara di kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya bahkan mencapai 0 derajat Celsius.
Suhu udara di Malang Raya secara keseluruhan pun kian dingin memasuki akhir Juli 2025 ini. Beberapa daerah di Malang raya jika malam terpantau suhu udara mencapai 15-17 derajat Celsius.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Malang, Andang Kurniawan mengatakan, suhu rata-ratadi Kota Malang berada di bawah 17 derajat Celsius.
"Dalam beberapa waktu terakhir, memang suhu udara lebih dingin. Bahkan pagi hari, suhunya bisa lebih dingin lagi," kata Andang, Jumat (25/7/2025).
Menurutnya, suhu dingin ini merupakan sesuatu yang sangat normal terjadi. Sebab hal ini dipengaruhi oleh udara dingin Australia yang sampai Indonesia.
"Tidak adanya awan yang menyebabkan energi panas di permukaan bumi terlepas ke angkasa pada malam hari. Kondisi ini menyebabkan pada dinihari, udara menjadi lebih dingin," ucap dia.
Fenomena suhu udara dingin itu disebutnya menjadi pertanda bahwa puncak musim kemarau bakal tiba. Dimana periode puncak kemarau sendiri sering ditandai dengan pergerakan angin dari arah Timur yang berasal dari Benua Australia.
"Setelah itu, musim kemarau akan berakhir dan berganti dengan musim penghujan. Beberapa wilayah, catatan suhunya juga lebih rendah dari 17 derajat," ungkapnya.
Dia mengimbau masyarakat Malang Raya menjaga kondisi tubuh di tengah serangan hawa dingin yang melanda. Terutama untuk menjaga pola makan serta istirahat yang cukup. Karena dalam situasi seperti saat ini tubuh jauh lebih tentang terserang penyakit jika tidak dijaga dengan baik.
"Sebisa mungkin masyarakat juga harus mengenakan pakaian hangat yang cukup jika suhu sedang dingin. Agar kondisi tubuh tetap terjaga dengan baik," katanya.
Editor : Prayudianto