Unik, Warga Tuban Kibarkan Bendera Raksasa Sepanjang Satu Kilometer

TUBAN, iNewsTuban.id - Dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, warga memilih cara yang unik untuk menyambut dalam  hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Mereka memasang bendera merah putih sepanjang hampir satu kilometer di jalan utama permukiman warga.

Unik! Semangat kemerdekaan mulai terasa di berbagai penjuru daerah, di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, suasana berbeda dan unik terlihat di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Ronggomulyo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.

Baca Juga

Si Moto Semar, Sapi Kurban Presiden Prabowo Asal Kabupaten Tuban

Bendera merah putih terbentang panjang di tepi jalan utama di atas kepala para pengendara dan warga yang melintas.

Baca Juga

Polri Perlu Benahi Pelayanan, ini Catatan Imparsial di 100 Hari Pemerintahan Prabowo

Pemasangan bendera raksasa dengan ukuran panjang 1.000 meter dan 120 centimeter ini bukan tanpa alas an. Inisiatifnya muncul dari salah seorang warga yang berniat memeriahkan HUT RI ke-80 dengan cara berbeda.

Bersama tokoh masyarakat dan dukungan warga setempat, ide itu pun terwujud.

Baca Juga

Bukan Hoax, ini Daftar 6 Bansos yang Cair di 2025

Untuk memasang bendera raksasa sepanjang 1.000 meter dengan lebar 120 sentimeter, uniknya bendera sepanjang itu tanpa sambungan dan dikerjakan oleh warga setempat menggunakan mesin jahit.

Dibutuhkan seling baja khusus agar dapat menahan beban. Prosesnya tak mudah, warga harus bekerja siang malam selama hampir 3 hari.

Baca Juga

Prabowo: Saya Dibilang Gila, Program Makan Bergizi Gratis Diejek

Narasi kebanggaan ini langsung terasa bagi masyarakat yang melintas.

“kebetulan saya lewat sini, mas. kok lihat bendera panjang sekali akhirnya saya merekam pakai hp itu, mas. karena kok unik gitu, panjang soalnya itu apa? bederanya ini. sejauh berapa mas kira-kira tadi ini? kalau jauhnya kurang tahu sih, mas. kayaknya jauh ini. mulai kalau dari timur itu mulai perempatan sampai masjid. kalau perkiraan ada 500 meteran lebih lah. ini baru pertama kali mas lihatnya? iya, baru pertama kali kayaknya ini, mas. pemasangan bendera seperti ini,” ujar Rico, pengendara motor .

Baca Juga

Tanpa Pinjaman Asing Vietnam Akan Bangun Kereta Cepat

Ide besar ini tidak sekadar simbolik. Ada pesan mendalam dibalik panjangnya bendera yang membentang indah di langit warga.

“di daerah sepanjang 1 km ini. jadi gini, awal mula bendera panjang hampir 1 kilo ini karena ada satu warga yang berniat memeriahkan kemerdekaan yang ke-80 ini. yang namanya pak hari yang sudah berkonsultasi dengan pak nur aziz selaku pembina, gimana baiknya baik secara teknis maupun pemasangan. saya selaku rw pun karena niat baik beliau beserta pembina ini akhirnya terwujudlah bendera sepanjang wijaya kusuma, insyaallah akan berlanjut sampai ke masjid rahma. pak ini pemasangannya berapa hari, pak? untuk pemasangan ini dari awal karena beban yang berat memakai seling, pak, di hari minggu tanggal 27 bersama warga pemasangan seling dulu. nah, untuk benderanya baru terlaksana semalam. ini pun belum selesai, mengingat di jalan diponegoro ada penebangan pohon, pembersihan pohon-pohon besar sepanjang jalan diponegoro. jadi hampir 3 hari. 3 hari ya, nah,” ungkap Indro Hardi, Ketua RW.

“dalam rangka kita ini memeriahkan hari kemerdekaan indonesia yang ke-80, supaya persatuan kita semakin panjang. nah, cinta tanah air kita semakin panjang dan kita bisa menikmati hasil pembangunan di indonesia ini juga semakin panjang. sepanjang merah putih yang kita kibarkan berkali-kali. berapa panjang? panjangnya itu sekitar kurang lebih 1 kilo panjangnya itu. cuma yang di sana itu belum bisa kita ke sana nunggu pohon itu bukan. ini masang itu ada makna tersendiri, pak, dengan panjangnya yang sampai segini. iya, maknanya itu memperkokoh persatuan dan memperpanjang persatuan indonesia. untuk menuju kemakmuran,” kata Nur Aziz, tokoh masyarakat.

Warga berharap, pemasangan ini bisa menginspirasi lingkungan lain untuk menunjukkan cinta tanah air, tidak hanya dengan seremonial saja, tapi juga dengan kebersamaan, inisiatif dan kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia.
 

Editor : Prayudianto