Viral Mural One Piece Logo Bajak Laut di Tuban Dihapus, Dikawal Ketat Aparat Keamanan

Salah satu pengurus RT setempat, Anwar menegaskan bahwa gambar tersebut bukanlah mural One Piece seperti yang disebut-sebut di media sosial. Warga pun mengaku tak mengenal apa itu One Piece.
Lebih lanjut pengurus RT setempat menyebut tidak ada intervensi dari aparat untuk menghapus mural tersebut. Kehadiran petugas hanya untuk melakukan pengecekan biasa.
“ya, jadi, apa ini? oh, ini 'kan. kemarin itu 'kan teman-teman 'kan gambar. gambar itu 'kan memang belum selesai, mas. 'lah ini,' kata teman-teman 'kan, 'bisa berubah-ubah.' sementara, hari ini 'kan jadinya memang seperti ini. berarti gambar awal ini memang tidak berniatan untuk one piece, ya? one piece? apa itu? orang sini enggak tahu one piece itu, mas. di sini yang ngecat dan teman-teman semuanya itu tidak tahu one piece itu apa. gitu. itu viral itu toh? dan tidak ada toh, coba lihat cek gambar lagi tidak ada apa namanya? balungi ya, balung, ya, atau tengkoraknya itu 'kan enggak ada. memang belum selesai. tadi kok didatangi petugas, mas? didatangi petugas? ya, biasa. petugas itu 'kan ngecek lah, sebagai teman-teman dari apa? petugas dari tni polri biasa ngecek karena pekerjaan mereka seperti itu. apakah disuruh mengganti? enggak, kita memang belum selesai. belum selesai. ini untuk temboknya tembok pribadi atau? tembok warga. warga 'kan penginnya ini karena rusak, sudah rusak semuanya. pengin dicat sembarang lah oleh teman-teman, yang gitu. yang punya rumah, ya, enggak tahu. terserah mau dicat seperti apa. intinya ini untuk menyemarakkan kemerdekaan republik indonesia. rencananya buat apa nantinya? gimana? untuk yang... nanti nunggu teman-teman karena nanti akan ada rencana gambar pahlawan, gitu-gitu. final? atau masih nanti ada finish-nya? rencana akan ada lagi finish-nya,” kata Anwar, pengurus RT 02, RW 01 Kelurahan Sidorejo.
Mural ini rencananya akan diubah menjadi gambar-gambar pahlawan nasional untuk menyambut HUT RI ke-80. Warga setempat berharap, tak ada lagi kesalahpahaman seperti yang terjadi saat ini.
Editor : Prayudianto