get app
inews
Aa Text
Read Next : Pasukan Majapahit Sempat Dipukul Mundur, ini Sejarah Berdarah Pemberontakan Ranggalawe di Tuban

Kejayaan Kerajaan Besar Nusantara Berakhir Akibat Pergolakan Internal, Majapahit Dibumihanguskan

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:41 WIB
header img
Kerajaan Majapahit dibakar saat terjadi konflik internal di akhir masa-masa kejayaannya. (Foto: Ist)

MALANG, iNewsTuban.id - Kerajaan Majapahit dibumihanguskan menjadi salah satu catatan kelam dalam sejarah Nusantara. Peristiwa ini terjadi ketika konflik internal kerajaan memuncak dan ibu kota Majapahit dibakar dalam perebutan kekuasaan.

Sejarah mencatat, pergolakan di tubuh Majapahit sudah terjadi sejak Raja Dyah Kertawijaya digulingkan dan dibunuh oleh Rasajawardhana atau Bhre Matahun. Peristiwa ini menambah panjang daftar pertikaian di internal kerajaan.

Dyah Kertawijaya yang memerintah pada 1451-1453 merupakan suami dari Indudewia atau Bhre Lasem. Setelah kematiannya, Majapahit mengalami kekosongan kekuasaan antara tahun 1453 hingga 1456. Kondisi ini membuat rakyat hidup tanpa kepemimpinan yang jelas.

Kekosongan tersebut berakhir ketika Bhre Wengker naik tahta pada tahun 1456. Dia dikenal dengan gelar Girishawardhana Dyah Suryawikrama sebagai Raja Majapahit ke-9. Namun masa pemerintahannya juga tidak berjalan mulus.

Majapahit kala itu harus menghadapi bencana alam berupa gempa bumi dan letusan gunung. Situasi ini memperburuk stabilitas kerajaan yang sedang goyah.

Pergolakan semakin memuncak di era Bhre Pandalanas atau Dyah Suprabhawa yang bergelar Sri Adi Suprabhawa Singhawikramawardhana Giripati Pasutabhupati Ketubhuta. Dia tidak mampu menghadapi tekanan politik sehingga terpaksa melarikan diri meninggalkan tahtanya.

Kondisi itu dimanfaatkan Bhre Kertabhumi yang kemudian berhasil merebut kekuasaan dan naik tahta pada 1474. Dia menjadi raja terakhir Majapahit yang berpusat di ibu kota Majakerta hingga 1478.

Puncak dari perebutan kekuasaan terjadi saat Girindrawardhana Dyah Ranawijaya, putra Dyah Suprabhawa, menyerang Majakerta. Dalam serangan itu, ibu kota Majapahit berhasil direbut dan Majapahit bumi hangus menjadi kenyataan pahit.

Majakerta dibakar habis, Bhre Kertabhumi dilengserkan secara paksa dan akhirnya dibunuh. Ranawijaya kemudian memerintah dengan gelar Sri Wilwatika Jenggala Kadiri.

Masa kejayaan Majapahit benar-benar berakhir ketika kekuasaan Girindrawardhana Dyah Ranawijaya ditumbangkan oleh pasukan Kesultanan Demak pada 1527. Di bawah pimpinan Sultan Trenggono, Demak berhasil menguasai sisa-sisa kejayaan Majapahit.

Sejak saat itu, Majapahit bumi hangus menjadi simbol runtuhnya salah satu kerajaan terbesar Nusantara yang pernah berjaya di masa Raja Hayam Wuruk.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut