Pawai Budaya Desa Klotok, Perpaduan Kreativitas dan Kearifan Lokal Tanpa Sound yang Melanggar Aturan
TUBAN, iNewsTuban.id - Pawai budaya di Desa Klotok, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kembali digelar meriah. Ribuan peserta menampilkan beragam kostum kreasi pemuda setempat.
kostum yang di tampilkan beragam, mulai dari Budaya Dayak, Borneo, Budaya Bali, Jawa, hingga kreasi karnaval modern Cosplay hasil karya pemuda setempat.
Acara tahunan ini sepenuhnya digagas oleh para pemuda Desa Klotok. Seluruh kostum dibuat secara mandiri oleh kelompok pemuda di tiap RT maupun RW, dengan persiapan hingga satu tahun.

Pawai Budaya Indonesia ini berlangsung sangat meriah dan memukau. Kegiatan ini diikuti sekitar 1.200 peserta. Terbagi ke dalam 14 grub, masing-masing menampilkan kreasi budaya dan aksi teatrikal sesuai dengan tema yang diangkat.
Peserta Pawai Budaya ini setidaknya dimeriahkan oleh grub-grub antara lain: Paskibraka SMPN 3 Plumpang, Reog Sardulo Budoyo Desa Klotok, Group Sholawat Jedor Tradisional, PS Gank Dusun Lingit – Dayak Topeng Hitam, 35 Project Dusun Klotok – Fantastic Toraja, Arjojedek Seketeng Dusun Klotok – Dayak Bakumpai, Armada Buah Dusun Klotok – Kerajaan Mimpi, PG Project Dusun Klotok – Bandung Bondowoso, Nasukha Skin Dusun Dolon – Kepahlawanan Wanita, RT 12 Gank Gabungan Dusun Dolok & Dusun Klotok – Dayak, PPRW 05 Dusun Dolok – Jenggala Dayak, PMMDK Dusun Dolok – Nritalaya, Pemuda RT 11 RW 04 Dusun Dolok – Wonderful Bali, Pemuda Landean Dusun Landean – Pasukan Nusantara.

Setiap kelompok menampilkan pertunjukan teatrikal yang memadukan kreativitas, budaya, serta nilai perjuangan bangsa, sehingga memikat ribuan penonton dari Tuban maupun luar daerah.
Acara ini juga turut dihadiri oleh Forkopimcam Kecamatan Plumpang, serta berbagai elemen masyarakat baik dari dalam Desa Klotok maupun dari daerah lain

Senada disampaikan oleh Camat Plumpang, Saefiyudin, S.STP., M.AP.
“Pawai Budaya ini menjadi bukti bahwa semangat persatuan dan gotong royong masyarakat Klotok tetap hidup. Dengan keberagaman tema dan budaya yang ditampilkan, kita diajak untuk selalu menjaga warisan leluhur sekaligus memperkuat cinta tanah air. Semoga kegiatan ini dapat menjadi simbol kebersamaan dan kebanggaan masyarakat terhadap bangsa Indonesia, " ucapnya.
Kepala Desa Klotok, Suhartoyo dalam sambutannya, menyatakan pihaknya sangat bangga dengan antusiasme dan kreatifitas warga Desa Klotok yang begitu luar biasa dalam menyemarakkan HUT RI ke-80 ini.

Melalui kegiatan ini, tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga melestarikan budaya dan mempererat silaturahmi antar warga. Banyak kostum dan kreatifitas ditampilkan. Buatan warga setempat ini sangat etnik.
Pihaknya berharap semoga ke depan Desa Klotok semakin maju, rukun, dan penuh kebersamaan.
”Selain itu, kegiatan ini juga membawa keberkahan bagi segenap UMKM yang ada di Desa Klotok, bagaimana perputaran ekonomi yang luar biasa dalam perhelatan ini," tandasnya.

Sementara itu, Kapolsek Plumpang, AKP Suganda, S.H. turut menyampaikan kekompakan dan kedisiplinan seluruh peserta serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung. Pawai Budaya ini adalah contoh nyata bagaimana kebersamaan dapat menciptakan suasana aman, tertib, dan penuh makna.
"Mari kita jaga terus persatuan dan kondusifitas di wilayah Klotok ini demi kebaikan bersama," serunya.
Pawai Budaya Indonesia Desa Klotok 2025 tentu bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan, melestarikan budaya, serta mengingatkan kembali arti penting kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain menonjolkan sisi budaya, panitia juga menegaskan kegiatan ini berjalan sesuai aturan. Pawai budaya di Desa Klotok tidak menggunakan sound horeg, melainkan sound sistem yang sesuai standar dari pemerintah provinsi maupun kabupaten.
Untuk perizinan, panitia juga memastikan seluruh proses telah ditempuh. Mulai dari rekomendasi Dinas Pariwisata, Forkopimcam, MUI, DLH hingga koordinasi dengan aparat keamanan.
“untuk kegiatan karnaval ini, kita sudah melalui banyak sekali proses. dengan adanya yang terakhir adalah edaran dari gubernur, kemudian juga ada dari tingkat kabupaten, kita selaku warga otomatis patuh dengan edaran yang ada. untuk kegiatan yang ada di klotok ini adalah memakai sound system yang sudah sesuai dengan aturan yang ada, dengan aturan desibel,” imbuh Suhartoyo.

Bahkan untuk sound sistem yang diduga melebihi batas aturan, kabel-kabelnya diamankan oleh panitia bersama petugas keamanan. Selesai kegiatan, kabel tersebut kemudian dikembalikan.
Pawai Budaya Desa Klotok tahun ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan kearifan lokal bisa dikemas dengan tertib, mematuhi aturan dan menghadirkan hiburan budaya yang selalu ditunggu masyarakat setiap tahunnya.

Editor : Prayudianto