Kisah Sutan Sjahrir Marah dengan Bung Karno Hingga Tak Ikut Proklamasi Kemerdekaan RI
Sutan Sjahrir sejak awal menginginkan proklamasi dipercepat. Sjahrir yang lebih dulu mendengar Jepang menyerah kepada Sekutu akibat bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, langsung memberi tahu Bung Karno dan Bung Hatta.
Sjahrir ingin proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada tanggal 15 Agustus 1945. Dengan massa yang telah disiapkan, dia ingin bangsa Indonesia mendahului Jepang sebelum mengumumkan penyerahannya.
Sjahrir juga tidak ingin kemerdekaan Indonesia hasil dari skenario Jepang, tapi hasil dari perebutan bangsa Indonesia sendiri. Pada saat itu Sjahrir yakin saatnya telah tiba untuk bertindak, sekarang atau tidak sama sekali.
Sementara begitu mendengar kabar dari Sjahrir kalau Jepang telah menyerah kepada Sekutu, Bung Karno, Bung Hatta, dan Ahmad Soebardjo mencoba memastikan kebenaran kabar tersebut dengan menemui Laksmana Maeda di kantor pusat Bukanfu di Lapangan Ikada. Dalam "Soekarno Biografi 1901-1950", Maeda bersiap main golf saat ketiga orang tokoh pergerakan itu datang.
Lalu dipanggil lah Nishijima sebagai penerjemah guna menjawab pertanyaan yang diajukan Bung Karno, Bung Hatta, dan Soebardjo. Maeda memberi jawaban yang tidak jelas.
Editor : Prayudianto