get app
inews
Aa Text
Read Next : Budaya Jawa Timur Takkan Pernah Luntur, Pentas Ludruk Pelajar SMK di Surabaya Bikin Kagum

Pesawat Inggris Rontok dengan Tasbih, ini Kisah Karomah Kiai Abbas Buntet di Perang 10 November

Senin, 10 November 2025 | 15:52 WIB
header img
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya tidak lepas dari strategi dan karomah Kiai Abbas Buntet Cirebon yang memimpin laskar Hizbullah.(Foto: Arsip Nasional)

“Ada kemungkinan lain yaitu yang melakukan hal tersebut adalah khodam-khodamnya Kiai Abbas, bisa saja khodam tersebut membawa bom tetapi terlihat oleh mata biasa seperti batu kerikil. Ini segala kemungkinannya masih menjadi misteri yang tidak bisa dipecahkan secara akal,” katanya.

Cucu salah satu pendiri Pesantren Buntet Cirebon, Hj Uswatun Hasanah MAg menuturkan, Kiai Abbas datang ke Surabaya bersama Kiai Annas adiknya dan santri pilihannya yaitu anaknya kiai-kiai termasuk KH Bushrol Karim dan beberapa kiai yang lain, seperti Kiyai Abdul Wahid yang dianggap sebagai asisten pribadinya, kemudian Kiyai Abdul Wahid yang membawa bakiak. 

Perjalanannya dengan menggunakan kereta dari Buntet kemudian turun di Rembang menemui KH Bisri Musthofa, setelah dari Rembang kemudian Kiai Abbas berangkat ke Tebuireng dan ke Surabaya.

“Beliau yang memimpin pertempuran, bahkan menjadi komandannya. Kiai Hasyim Asy’ari menyerahkan Komando Laskar Hizbullah kepada Kiai Abbas karena Kiyai Hasyim Asy’ari mengetahui karomah Kiai Abbas dari sorbannya. 

Sorbannya itu apabila dikebaskan seketika benda-benda disekitarnya seperti alu (kayu penumbuk padi) dan lesung (tempat menumbuk padi) berterbangan, juga berpengaruh terhadap pesawat tempur tentara sekutu ketika sorbannya dikibaskan seperti adanya ledakan yang dapat mengguncangkan pesawat tempur musuh sehingga berjatuhan. 

Kiai Abbas merupakan sosok ulama yang mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya menguasai ilmu agama, ilmu bela diri atau ilmu kedigdayaan juga beliau kuasai. Sampai akhir hayatnya Kiyai Abbas terus mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada masyarakat sebagai bagian dari dakwah dan perjuangan melawan imperialisme. 

Kiai Abbas wafat pada tanggal 1 Rabiul Awal 1365 H, setelah ditandatanganinya perundingan Linggar Jati dengan hasil yang dirasa mengecewakan para pejuang yang sudah melakukan perlawanan terhadap imperielisme Barat. 

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut