get app
inews
Aa Text
Read Next : Budaya Jawa Timur Takkan Pernah Luntur, Pentas Ludruk Pelajar SMK di Surabaya Bikin Kagum

Lestari Sahsa Malika, Guru Seniwati dan Semangat Melestarikan Seni Budaya Jawa

Jum'at, 14 November 2025 | 13:53 WIB
header img
Lestari Sahsa Malika, guru yang juga seniwati serba bisa.

BOJONEGORO, iNewsTuban.id - Keseharian Lestari Sahsa Malika dikenal sebagai guru. Meski demikian sosoknya tidak bisa lepas dari dunia seni sastra dan budaya jawa. Semangat untuk terus menggeluti dan melestarikan seni dan budaya tradisional tidak luntur. 

Tidak heran bila diantara menjalankan tugas sebagai pendidik, bu guru yang memiliki nama panggung Dhenok Ayu Lestari ini masih terus aktif terjun diberbagai kegiatan seni budaya. Dalam setiap pentasnya dia  mampu menyuguhkan suasana menghibur menjadikan nama Dhenok semakin populer dikalangan seniman dan masyarakat penikmat seni budaya. 

“Sudah terlanjur cinta. Karena sejak kecil hidup dilingkungan keluarga seni,” ujar wanita kelahiran 16 Februari 1973 iki. 

 

 

Dikatakan Dhenok yang merupakan sulung dari tiga bersaudara ini, dirinya memang hidup ditengah keluarga seniman. Bapaknya (Alm) Supardji merupakan pengrawit dan pemain ludruk. Sedangkan ibunya (Almh) Mudlyati merupakan pegiat desa yang aktif dikegiatan sosial kemasyarakatan desa. 

Tidak hanya mendapat didikan dari kedua orang tuanya, untuk mengasah bakat berkesenian, dirinya juga nyantrik kepada beberapa seniman kondhang diantaranya (alm) Harsono pelatih Grub Karawitan Krido Laras. 

“Mencintai dan terjun di seni budaya tidak hanya upaya melestarikan budaya jawa dan tradisi yang adiluhung. Namun juga agar keluhuran dan keindahan budaya jawa tidak hanya sekedar cerita. Bisa terus lestari,” tutur wanita yang tinggal di Desa Ngadiluhur RT 04, RW 01, Kec.Balen, Bojonegoro ini. 

Puluhan tahun melalang dikegiatan seni budaya tradisional Dhenok tidak hanya khusus menekuni satu jenis seni tradisi. Malahan bisa dikatakan wanita ramah ini kaya talenta. Berbagai kegiatan seni yang digeluti diantaranya yaitu karawitan, seni peran dengan membuat film pendek berbahasa jawa, nulis dan membaca geguritan, nembang, macapat, pranatacara, nari, nulis buku dan lainya. 

 

 

Bab menulis geguritan sudah diterjuni sejak tahun 2012. Hasil tulisannya tersebar di berbagai media berbahasa jawa. Selain itu dirinya juga menulis geguritan untuk dibacakan diradio lokal. Dhenok juga telah menerbitkan beberapa buku diantaranya, “Ing Sajadah Tuwa”, “ Anteng Kitiran”, dan buku antologi cerkak bareng dengan penulis Pamarsudi Sastra Basa Jawi Bojonegoro (PSJB).

Selain sering melayani job tanggapan, Dhenok juga sering menjadi juri lomba seni dan budaya. Juga tidak pernah ketinggalan turut pentas dikegiatan seni budaya yang diselenggarakan para seniman Bojonegoro.  

Beberapa prestasi juga telah dikoleksi dhenok diantaranya juara 2 Lomba Sambutan Berbahasa Jawa (Tanggap Wacana) yang diadakan oleh Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro tahun 2021. 

Untuk melestarikan sastra dan budaya jawa Ibu tiga anak, Akbar Fahreza Putra, SI.P, Airil Rizky Yunanda, S.Tr.S.I, lan  Defta Ahsya Malika S.T bersuamikan Suprayitno SP.d M. MPd juga mendirikan 

Sanggar Sumilak dirumahnya. Disanggar yang dilengkapi dengan perpustakaan dengan koleksi ratusan buku itu, Dhenok  melatih anak SD hingga SMP membaca geguritan, dongeng, menembang, macapat, nari dan pelatihan menulis gurit dan cerita cekak. 

“Alhamdulillah, anak-anak selalu bersemangat berlatih disanggar. Menandakan jika rasa cinta dan bangga pada seni tradisi budaya leluhur masih tumbuh subur di hati generasi penerus bangsa itu,” ujar Bu guru yang mengajar di Paud KB Tunas Harapan Ngadilluhur dan guru Bahasa Jawa di SMPN 1 Balen itu. 
 

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut