Dua Hari Hilang, Nelayan Tuban Diduga Tercebur dan Tenggelam di Tengah Laut
“kronologisnya, kejadian yang nelayan tenggelam, yang diduga tenggelam ya. secara kronologisnya ini kebiasaannya dari nelayan atas nama tasrif ini jam 4.15, setelah salat subuh, itu berangkat melaut. berangkat melaut sendirian dengan menggunakan perahu yang kecil itu. biasanya itu jam 11.00 sudah kembali, namun ditunggu oleh keluarganya jam 11.00 belum kembali. setelah itu dilakukan pencarian. dan pada jam 15.00 wib itu perahu ditemukan oleh nelayan lain, saudara sapuan. setelah ditemukan, ditariklah perahu itu. ditarik ke darat sekitar jam 17.00. ya 17.00 sampai di darat. setelah dilakukan apa, interogasi, kami interogasi termasuk kami koordinasi dengan basarnas, bpbd, ternyata wilayah pencarian sebagaimana tadi disampaikan oleh dari basarnas, wilayah pencariannya ke titik dari 5 mil itu, pak. karena jaring juga di apa, di tebar di wilayah tersebut. korban atas nama tasrif, umur 57 tahun, alamat desa socorejo, kecamatan jenu,” ungkap AKP Dean Tommy Rimbawan, Kasatpolairud Polres Tuban.
Pencarian terhadap korban kini memasuki hari kedua. Petugas gabungan mengerahkan sekitar 40 personel dan tiga unit perahu karet untuk menyisir area yang diduga menjadi lokasi aktivitas korban.
“dapat kami laporkan terkait pencarian terhadap satu orang nelayan yang diduga tercebur ke laut, pada hari ini memasuki hari kedua kejadian. kita ada kurang lebih 40 personil dari tim sar gabungan ya, baik dari tni polri, dari basarnas, bpbd, dan potensi sar lainnya. nah, ini menggunakan tiga unit perahu karet yang kita terjunkan. nah, terus fokus pencarian untuk hari ini ini kurang lebih radius 5 mile dari bibir pantai ya. ini berdasarkan informasi dari kebiasaan korban melaksanakan aktivitas pencarian ikan di area tersebut,” kata Nanang Pujo, koordinator lapangan tim SAR gabungan.
Pencarian terus dilakukan dengan menyesuaikan kondisi cuaca dan keselamatan petugas. Posko pemantauan telah didirikan di Pantai Semilir, untuk memaksimalkan operasi.
Petugas mengimbau kepada nelayan untuk tetap waspada dan diusahakan tidak melaut seorang diri agar tragedi serupa tak terulang kembali.
Editor : Prayudianto