TUBAN, iNews.id - Dumbek merupakan jajanan tradisional khas Kabupaten Tuban. Terbuat dari adonan tepung, santan dan gula merah yang dibungkus daun Siwalan atau lontar dan berbentuk seperti terompet ini memiliki rasa yang manis dan gurih.
Jajanan ini banyak diburu selama bulan Ramadhan sebagai menu berbuka puasa. Namun ternyata juga banyak dipesan untuk menjadi suguhan tamu pada Lebaran 1443 H. Hal ini membuat produsen Dumbek di Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban menjadi sibuk akibat banyaknya pesanan yang terus datang, baik dari warga sekitar maupun luar daerah.
Menurut salah satu pembeli Dumbek bernama Munasri mengatakan, membeli jajanan khas tradisional itu buat dijadikan suguhan bagi para saudara yang datang berlebaran.
"Ini beli banyak, soalnya rasanya enak, gurih, manis cocok buat jadi suguhan lebaran. Harganya cuma 1000 rupiah perbiji," ujarnya, Senin (2/5/2022).
Pembuat Dumbek H. Muhammad Sahenan menjelaskan, jajanan ini terbuat dari tepung beras, gula Jawa serta kelapa. Dibungkus dengan daun Siwalan atau lontar. Dijual mulai harga 1000 rupiah hingga 2000 rupiah.
"Tergantung dari bahannya, semakin mahal berarti semakin enak," sebutnya.
Saat mengisi adonan dumbek sebelum dimasak
Menurutnya, Dumbek ini tak hanya digemari oleh warga sekitar, namun juga di buru oleh warga dari luar daerah bahkan juga dari luar negri.
"Kebanyakan para TKI yang mau berangkat kembali ke Malaysia dipergunakan sebagai oleh-oleh," jelasnya
Ia melanjutkan, selama mulai bulan Ramadhan pemesanan meningkat. Dan biasanya hingga akhir lebaran. Rata-rata pemesanan hingga 3000 buah perharinya.
"Bisanya selain buat oleh-oleh, suguhan juga sering dipergunakan untuk selamatan. Dumbek ini bisa bertahan hingga 3 hari, namun jika dimasukkan ke lemari es bisa hingga satu Minggu, sebab tanpa bahan pengawet," tutupnya.
Editor : Prayudianto