get app
inews
Aa Text
Read Next : Turunkan Impor, SIG dan PT Pertamina Lubricants Sukses Kembangkan Pelumas Open Gear Dalam Negeri

Wabah PMK Sebabkan Harga Sapi di Kabupaten Tuban Merosot Drastis

Kamis, 26 Mei 2022 | 12:10 WIB
header img
Pasokan sapi dari peternak semakin meningkat dalam dua pekan terakhir, mencapai 450 hingga 550 ekor perhari (Foto : Ist)

TUBAN, iNews.id - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menyebabkan harga sapi di pasar hewan Kabupaten Tuban, Jawa Timur merosot signifikan hingga mencapai 1 juta rupiah per ekor. Namun, walau harga menjadi murah, penjualan sapi relatif sepi. Hal ini membuat omzet para pedagang turun hingga mencapai 75 persen. 

Seperti yang terpantau di pasar hewan Margomulyo, Kecamatan Kerek. Transaksi jual beli masih dilakukan seperti biasa. Bahkan pasokan sapi dari peternak semakin meningkat dalam dua pekan terakhir, mencapai 450 hingga 550 ekor perhari, seiring dengan banyaknya penutupan pasar hewan di sejumlah daerah.

Hal ini juga dipengaruhi oleh peternak yang lebih memilih menjual seluruh sapi mereka, dari pada harus memelihara sapi dengan resiko mati akibat terjangkit wabah PMK. Sedangkan omzet pedagang sapi turun hingga mencapai 75 persen. Dari yang biasanya bisa menjual sekitar lima ekor perhari, kini satu ekor perhari sangat sulit.

Diketahui, sejumlah pasar hewan di Kabupaten Tuban masih terus beroperasi. Pemerintah Daerah belum menutup pasar, padahal ratusan sapi milik peternak lokal telah terjangkit wabah PMK, Kamis (26/5/2022).

Saat ditemui, petugas pasar hewan Margomulyo Hanto mengatakan, sebelum ada wabah harga sapi anakan sekitar 8 sampai 13 juta rupiah. Sedangkan sapi dewasa mencapai harga 22 hingga 30 juta rupiah.

Sedangkan menurut salah satu pedagang sapi bernama Totok menyebutkan, Wabah PMK ini sangat mempengaruhi. Harga sapi menjadi  turun, yang besar biasanya dua puluh juta perekor, sekarang tidak bisa mencapai harga tersebut.

"Kalau yang kecil malah turun, sebab pembeli agak takut. penjualan mengalami  penurunan sekitar dua puluh persen, dulu sehari  bisa tiga hingga empat ekor perhari, sekarnag satu saja susah," ujarnya.


Peternak memilih menjual seluruh sapi, dari pada harus memelihara dengan resiko mati akibat terjangkit wabah PMK (Foto : Ist)

Hal senada disebutkan Andik pedagang sapi pasar hewan Margomulyo yang menyebutkan, wabah ini banyak mempengaruhi harga. Penurunan mencapai  satu juta perekor. 

"Sapi dewasa sebelumnya tiga puluh sekarang dua sembilan juta rupiah per ekor. Wabah ini mempengaruhi penjualan, sehingga mengalami penurunan penjualan sampai lima puluh persen," bebernya.

Para pedagang sapi ini berharap, agar wabah PMK ini segera dapat ditangani. Sebab sebentar lagi akan memasuki moment hari raya Idul Adha. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka dapat mempengaruhi perdagangan sapi di Kabupaten Tuban.

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut