Mengangkat isu pemanfaatan internet, lanjut Aditya, personil Ngripto Raras melalui pertunjukannya mengajak penonton untuk bijak dalam menyikapi informasi yang berseliweran, salah satunya wabah PMK. Ketika menerima informasi maupun berita, hendaknya diteliti sumber maupun isinya sebelum disebar secara luas. Derasnya arus informasi yang diterima harus disaring agar tidak memunculkan berita bohong atau palsu yang dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat.
Bucu Kendit merupakan ikhtiar yang dilakukan orang-orang terdahulu di Kabupaten Tuban ketika menghadapi pagebluk atau wabah. Foto : iNews.id. Pipit Wibawanto.
Usai pertunjukan, perwakilan dewan Juri, Outar mengatakan Ngripto Raras berhasil menyampaikan pesan melalui penampilan ‘lakon orang’ yang diiringi musik tradisional yang epic dan pencahayaan pas. Materi yang hendak disampaikan disusun secara detail, urut, dan menggunakan bahasa yang mudah diterima.
“Informasi disampaikan secara rapi dan jelas,” ujarnya.
Outar menambahkan isu yang diangkat juga bersifat kekinian. Meski demikian, juga dikombinasikan dengan unsur kesenian dan tradisi masyarakat setempat.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait