Tradisi Manganan, Sedekah Bumi Syeh Asy’ari, Sunan Bejagung Lor

Pipit Wibawanto
Proses sedekah bumi : Foto : Pipit Wibawanto


“ini tadi acara sedekah bumi, ya untuk yang warga biasa membawa bancakan seperti ini, isinya juga macam macam, yang dibawa banyak, ikan lauk-pauk, kue-kue tradisional, nasi besekan untuk acara tadi malam, untuk warga yang mengikuti tahlil,” ujar Yasmin, warga setempat.


Mbah Syeh Asy’ari atau Sunan Bejagung Lor, adalah adik dari Sayyid Maulana Ibrahim Asmoroqondi atau paman dari Sunan Ampel. Syeh Asy’ari juga merupakan guru dari Kusumawardani, putra Raja Majapahit ke IV, Hayam Wuruk.


Syeh Asy’ari merupakan termasuk ulama penyebar agama islam pertama di wilayah pesisir utara Jawa, yaitu Tuban, dikisaran abda ke XIII. Saat wafat, Mbah Syeh Asy’ari dimakamkan di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Ttuban, yang dulunya berjuluk Mojoagung.


Manganan atau sedekah bumi ini, merupakan Haul Mbah Syeh Asya’ri. Sebelum paripurna manganan, rangkaian kegiatan sedekah bumi diantaranya khotmil Qur’an, pengobatan gratis, kirim doa, ziarah, pengajian dan ditutup dengan sedekah bumi.


Di acara manganan juga ada bancakan, dimana kegiatan tersebut merupakan kearifan lokal warisan dari sesepuh Desa Bejagung, yang terus dilestarikan hingga saat ini.


“ini merupakan paripurna acara manganan sedekah bumi atau haul mbah Syeh Asy’ari, kegiatan sebelumnya ada khotmil Qur’an, pengobatan gratis, kirim doa, pengajian, dan ditutup dengan sedekah bumi, bancakan,” ungkap Aang Sutan, Kepala Desa Bejagung.

Editor : Prayudianto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network