“tradisi kungkum banyu nggawan, dalam arti ini tradisi turun temurun, yang dilakukan bagi warga tepian sungai bengawan solo, biasanya warga ini melaksanakan sendiri sendiri, baru kali ini warga melakukan bersama-sama, di gabung, membeli air sungai bengawan solo untuk dimandikan, harapannya dengan mandi ini diberikan suatu keselamatan,” kata Munijan, Kepala Desa Kebomlati.
Tak hanya bayi berusia 7 sampai 2 tahun, ritual adus nggawan ini juga kerap dilakukan warga pendatang. Warga meyakini, orang-orang yang enggan melaksanakan adus nggawan diyakini akan tertimpa musibah. Meski belum dapat dibuktikan kebenarannya, namun tradisi ini tetap dijalankan sejak ratusan tahun lalu.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait