TUBAN, iNewsTuban.id - Tingginya curah hujan menyebabkan hektaran ladang garam di pesisir utara Kabupaten Tuban, Jawa Timur, rusak akibat terendam banjir. Para petani terpaksa harus berhenti produksi garam, sementara lahan dialihfungsikan untuk budidaya ikan bandeng. Meski hanya sementara, namun tambak dadakan tersebut diharap mampu menghasilkan rupiah untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Musim penghujan merubah ladang garam tradisional di Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Sejauh mata memandang, area seluas ratusan hektar ini dipenuhi genangan air hujan. Akibatnya, ladang tak dapat digunakan memproduksi garam seperti biasanya.
Aktifitas produksi garam berhenti total. Sejumlah peralatan untuk menjemur garam dibiarkan mangkrak. Diantaranya kincir angin, pompa air, serta lembaran terpal. Bahkan sebagian alat mengalami kerusakan.
Kondisi ini menyebabkan para petani kehilangan sumber mata pencarian utama dan bahkan mengalami kerugian. Untuk menekan kerugian, petani memanfaatkan ladang yang terendam banjir untuk budidaya ikan air tawar. Terdapat beberapa jenis ikan bernilai ekonomi. Diantaranya bandeng, patin dan nila.
Tambak dadakan ini diharap mampu menghasilkan panen melimpah. Uang penjualan hasil panen, rencananya akan digunakan untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
“ladang garamnya kena hujan, banjir, gak bisa buat garam, dimanfaatkan buat memelihara ikan bandeng,” ujar Lasminto, petani garam setempat.
Meski hasilnya belum nyata, namun para petani sangat menaruh harapan. Upaya ini dianggap lebih baik, daripada harus membiarkan ladang garam terbengkalai.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait