Manager Monitoring dan Evaluasi Program PT Telkom Indonesia, Drajad Putrandono, mengatakan, untuk mendukung kegiatan usaha tersebut, misalnya pelaku wirausaha ada yang bergerak dibidang jual ayam potong keliling, maka akan dibantu mesin pencabut bulu ayam, ada juga yang bergerak dibidang workshop atau perbengkelan, maka akan dibantu pengadaan kompresor. “Harapannya melalui pelatihan tersebut, para penerima manfaat bisa memanfaatkan ilmu yang sudah diterima dan bisa mengimplementasikannya pada kegiatan usahanya,” ujar Drajad kepada iNewsTuban.id.
Sementara itu, Eddy Purwanto, Sub-Koordinator Pelaporan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan bahwa, kegiatan pelatihan di Lamongan saat ini merupakan salah satu bentuk realisasi Tanggung Jawab Sosial (TJSL) dari BUMN dalam hal ini TELKOM, sebagai tindak lanjut atas kesepakatan rencana aksi antara Kementerian BUMN dengan BNPT melalui kegiatan Sinergisitas antar Kementerian/Lembaga.
Kegiatan pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan ini untuk peningkatan skil dan manajemen usaha agar lebih baik lagi kedepannya. Hal ini merupakan bukti secara soft approach bahwa negara hadir di tengah-tengah masyarakat khususnya mitra Sinergisitas BNPT.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait