"ini jualan saya jelas berdampak mas, GOR masih ditutup dan penghasilan kami jelas turun," keluh CB, salah satu pedagang di kawasan GOR Ragga Jaya Anoraga.
Biasanya, saat sebelum ditutup pagar dari seng, kawasan GOR selalu ramai pengunjung untuk bersantai dan bermain anak-anak. Apalagi anak-anak selalu bermain dengan orang tuanya. Orang tua-pun pasti membeli makanan dan minuman di pedagang kaki lima yang mangkal setiap sore hingga malam hari tersebut. Namun, ketika GOR ditutup karena untuk aktifitas proyek, tak ada warga yang datang, dan pedagang pun mengaku sepi pembeli.
Menurut pedagang lain yang juga berdagang di Kawasan GOR, juga mengeluhkan hal yang sama. Sebagian besar pedagang berharap proyek revitalisasi segera diselesaikan dan tidak molor, sehingga GOR segera bisa digunakan untuk berjualan lagi. Hal tersebut diduga akibat mepetnya pengerjaan proyek yang dilakukan pemborong, sehingga berdampak pada molornya batas waktu yang mestinya selesai pada akhir desember 2022.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait