"Faktor dari penurunan itu, karena semua akses terkait penanganan stunting secara masif dilakukan, mulai dari penyuluhan dan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) gizi langsung turun ke masyarakat," imbuhnya.
Hal itu menurutnya, merupakan atensi khusus dari Mas Bupati terkait penanganan stunting merupakan prioritas Kabupaten Tuban selain UHC dan ODF dari sisi kesehatan.
Kadinkes bersama pengurus DPC Persagi saat menghadiri tasyakuran. Foto : iNews/Siro
"Untuk langkah konkret 2023, kita tetap meneruskan program yang kelihatan ada hasilnya, yaitu PMT dengan komoditi lokal, karena sudah diakui oleh pusat dan anggarannya dari sana," timpal Kadinkes.
Dengan kegiatan ini, pihaknya berharap tidak hanya anggota Persagi saja tapi juga seluruh profesi kesehatan bisa bekerja dengan harmonis untuk menyehatkan seluruh masyarakat di Kabupaten Tuban.
Ditempat yang sama, Ketua DPC Persagi Kabupaten Tuban, Menik Musyahadah menuturkan, saat ini anggota Persagi Tuban berjumlah sedikitnya 80 orang yang tersebar di seluruh kecamatan maupun Puskesmas sudah ada tenaga pelaksana gizi. Yang selain menggelar tasyakuran, juga telah melaksanakan Baksos berupa donor darah dan edukasi kepada masyarakat di CFD serta seminar dan beberapa kegiatan lainnya.
"Intinya, Persagi tetap bergerak dalam rangka sesuai tema menurunkan angka stunting dengan protein hewani," pungkasnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait