TUBAN, iNews.id – Pengurus Masjid Jami’ Baiturrohman Dusun Sundulan Desa Sumberagung Kecamatan Plumpang menyelenggarakan Peringatan Malam Nuzulul Qur’an. (13.04.2023)
Kegitan tersebut dihadiri oleh warga sekitar jamaah masjid Jami’ Baiturrohman dan beberapa tokoh agama dan masyarakat di dusun sundulan hadir juga para santri dari Majelis Dzikir Watta'lim Ar - Roudhotul Musthofawiyah. 300 jamaah lebih hadir sangat antusias mengikuti peringatan Nuzulul Qur’an ini.
Sebagai pengisi mauidhoh hasanah KH. Agus Abdullah Rubaidi Al Hafizh, beliau mengisahkan Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Aisyah RA, istri Nabi Muhammad berkata: peristiwa awal turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW adalah diawali dengan Ar-ru'yah ash-shadiqah (mimpi yang benar) di dalam tidur. Tidaklah Beliau bermimpi, kecuali yang Beliau lihat adalah sesuatu yang menyerupai belahan cahaya Shubuh. Dan di dalam dirinya dimasukkan perasaan untuk selalu ingin menyendiri.
Pengurus Masjid Jami’ Baiturrohman Dusun Sundulan Desa Sumberagung Kecamatan Plumpang menyelenggarakan Peringatan Malam Nuzulul Qur’an. Foto : Yudianto.
Setelah perbekalan habis, maka Beliau kembali dan mengambil bekal. Begitulah seterusnya sehingga kebenaran pun datang pada Beliau, yakni saat Beliau berada di dalam Gua Hira. Malaikat mendatanginya seraya berkata: "Iqra."
Maka Muhammad menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Beliau menjelaskan: Lalu malaikat itu pun menarik dan menutupiku, hingga aku pun merasa kesusahan. Kemudian malaikat itu kembali lagi padaku dan berkata Iqra. Aku menjawab, "Aku tidak bisa membaca."
Dia menarik lagi dan mendekapku ketiga kalinya hingga aku merasa kesusahan. Kemudian malaikat itu menyuruhku kembali seraya membaca, Iqra bismirabbikal ladzii kholaq. Kholaqol insaana min 'alaq. Iqra wa robbukal akram. Alladzii 'allamal bil qolaam. Hingga 'allamal insaana maa lam ya'lam.
Maka dengan badan yang menggigil akhirnya Nabi Muhammad kembali pulang ke rumahnya. Beliau meminta istrinya, Khadijah menyelimutinya.
"Selimutilah aku, selimutilah aku." Hingga perasaan takut Beliau pun hilang.
Antusias warga jamaah masjid jami' Baiturrohman mengikuti acara peringatan Nuzulul Qur'an. Foto : Yudianto.
"Wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku? Sungguh aku merasa khawatir atas diriku sendiri." Akhirnya Beliau menuturkan kejadian yang dialaminya. Khadijah berkata: "Tidak, bergembiralah engkau."
Lalu Khadijah pergi membawa Nabi Muhammad bertemu dengan Waraqah bin Naufal. Waraqah adalah anak paman Khadijah dan merupakan seorang penganut agama Nasrani pada masa jahiliyah. Dia yang menulis kitab Arab. Dia menulis kitab Injil dengan bahasa Arab. Saat itu dia telah menjadi syekh yang tua renta lagi buta.
"Khadijah berkata padanya: "Wahai anak pamanku, apa yang telah kamu lihat?".
Maka Nabi Muhammad mengabarkan padanya kejadian yang telah Beliau alami. Kemudian Waraqah berkata: Ini adalah Namus yang pernah diturunkan kepada Nabi Musa. Namus adalah malaikat.
Dari situlah diketahui bahwa Nabi Muhammad dikukuhkan statusnya sebagai rasul. Muhammad pun menerima perintah menyampaikan serta mendakwahkan agama Islam.
KH. Abdul Mudjib Noorhadi selaku penasehat Masjid Jami’ Baiturrohman dusun sundulan menuturkan, peringatan Nuzulul Qur”an ini sebagai wujud Ukhuwah Islamiyah juga syiar islam dimasyarakat
“Harapan kedepan kegitan ini akan kita adakan setahun sekali dengan menghadirkan pembicaranya sesuai dengan kesepakatan para pengurus masjid, kami tinggal menjalankannya”, pungkas Kyai Mudjib.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait