TUBAN, iNewsTuban.id – Di Tuban, Jawa Timur, ada pelaksanaan upacara dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-78 yang digelar secara unik. Upacara yang digelas digelar oleh lembaga Pondok Pesantren Darul Qur'an Tuban, atau ICT (Insan Cendekia Tuban) yang berada di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur,. pada saat pengibaran bendera pada 17 Agustus itu sangat unik.
Pada saat momen upacara Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 ini, para siswa yang berada di naungan pondok pesantren Darul Qur'an Tuban, terdiri KB, TK, SD, SMP dan SMK mengikuti upacara HUT RI ke 78 dengan khidmat.
Namun pelaksanaan upacara kemerdekaan Indonesia ke 78 ini ada sedikit berbeda dengan yang lain. Sebab, tiang pengibaran bendera di ICT ini menggunakan pohon Siwalan dengan ketinggian kurang lebih 30 meter. Para dewan guru juga menggunakan baju adat Jawa Timuran.
"upacara HUT RI ke 78 ini berbeda dengan sebelumnya, dimana dalam pelaksanaannya semua dewan teacher atau guru menggunakan baju adat Jawa Timuran, selain itu tiang pengibaran bendera menggunakan pohon khas Tuban yaitu pohon Siwalan," kata Pengasuh Pondok pesantren, Darul Qur'an Tuban, atau ICT Muhammad Anshori kepada awak media
Iide menggunakan tiang pengibar bendera dari pohon siwalan itu berawal dari simbol atau yel- yelnya anak IC. Yaitu SIWALAN atau yang memiliki kepanjangan (Santri Widengan Andalan). Selain itu pohon Siwalan juga menjadi icon ICT karena di area ini banyak pohon siwalan yang tumbuh.
"kurang lebih ada 21 pohon siwalan di lahan sekitar 2 hektar, pohon siwalan juga menjadi icon ICT, dimana para siswa mampu memproduksi beranekaragam jajanan yang berbahan baku dari pohon siwalan, diantaranya, es krim siwalan, legen dan lainya," tuturnya.
Penggunaan pohon siwalan untuk tiang pengibar bendera ini juga memiliki arti "TOAK". Namun kata “TOAK” tidak diartikan minuman yang memabukkan. Di ICT, Toak memiliki arti yang berbeda yaitu noto awak. Karena Pendidikan bukan mencari enak akan tetapi noto awak.
"Toak itu merupakan simbol, di ICT itu mengartikan kepanjangan dari Noto Awak. Jadi ini lah yang kami sampaikan bahwa dunia pendidikan perlu di perjuangkan serta perlu dipicu agar masyarakat di Tuban agar bisa terus Noto Awak," terangnya.
Gus Aan berpesan, agar diusia Indonesia yang ke 78 tahun ini, para anak-anak ICT terus berkarya. Terutama, untuk mengharumkan bangsa Indonesia pada umumnya dan khususnya untuk Kabupaten Tuban Jawa Timur.
"Kami berpesan agar anak-anak ICT selalu berkarya, dan berprestasi. Karena itu membuat ICT satu satunya sekolah yang berbeda dari pada yang lain, karena menggunakan Internasional islamic education, enterprenuer serta menggunakan berbasis bahasa internasional serta mengedepankan akhlakul karimah," pungkasnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait