Tuban, iNewsTuban.id - Budidaya Kambing Boer cukup prospektif dikembangkan sebagai peluang usaha. Masih sedikitnya peternak yang melirik membudidayakan kambing yang berasal dari Afrika Selatan ini menjadikan pangsa pasarnya masih terbuka lebar. Apalagi perawatan Kambing Boer juga terbilang mudah.
Bambang Sumantri peternak kambing Boer asal Desa Ngadipuro, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban cukup sukses menangguk untung selama kurun tiga tahun dari beternak Kambing Boer. Sejak awal pria yang juga Sekretaris Desa Ngadipuro ini merasa yakin jika kambing boer akan membawa hoky jika dibudidayakan dengan serius.
“Dibanding dengan jenis kambing lainnya, Kambing Boer memiliki beberapa kualitas tersendiri. Selain tahan penyakit, perawatannya mudah, harga jualnya juga tinggi,”ujar Bambang.
Masih menurut Bambang, Kambing Boer yang merupakan jenis kambing pedaging memiliki pertumbuhan lebih cepat, rasa dagingnya juga lebih empuk dan gurih. Usaha budidaya kambing Boer sendiri ditekuni Bambang sejak tahun 2020.
Bambang mulai beternak dengan membeli satu paket kambing boer terdiri dari 1 jantan dan 4 betina seharga Rp 26 juta. Selama beberapa bulan memelihara kambing tersebut Bambang merasakan tidak ada kesulitan berarti dalam perawatan.
Akhirnya ia memutuskan untuk menambah lagi ternaknya dengan membeli 8 kambing boer yaitu 4 betina dan 4 betina. Untuk kandangnya, Bambang membuat dua jenis kandang yaitu kandang biasa yang ditempatkan dipekarangan belakang rumah dan kandang baterai yang dibangun dihalaman depan yang cukup luas.
Dalam perawatan ternaknya, pria ramah ini mengaku tidak ada perawatan khusus. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kambing, setiap hari kandang baterai harus dibersihkan. Selain itu setiap seminggu sekali area kandang disemprot dengan disenfektan.
Sedangkan untuk pakan, Bambang telah memiliki ‘ramuan khusus’ yaitu jenis pakan fermentasi. Untuk komposisinya yaitu kedelai, dedak dan slamper plus kosentrat yang di campur dengan komposisi tertentu.
Meski terhitung kambing variatas unggul dan memiliki harga relative lebih mahal dibanding dengan jenis kambing lain, tidak sulit memasarkan kambing Boer.
Bambang yang juga anggota komuitas Kambing Tuban ini, mengatakan para pembeli sudah pada datang sendiri ketempatnya.
“Tdak hanya dari wilayah Tuban, namun juga banyak pembeli dari luar daerah,” ungkap suami dari Fatmawati yang juga Kepala Desa Ngadipuro ini.
Meski sudah cukup berpengalaman membudidayakan kambing boer, Bambang mengaku masih harus banyak belajar. Dirinya juga tidak segan-segan untuk berbagi pengalaman kepada siapa saja yang datang kepeternakannya jika ingin beternak Kambing Boer.
Bambang sendiri termotivasi untuk mengembangkan budidaya kambing boer yang menurutnya untuk kegiatan saat nanti pensiun dari PNS Sekdes.
“Bisa untuk kegiatan dan tambah-tambah kebutuhan dapur saat pensiun nanti,” ucapnya sambil tersenyum
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait