TUBAN, iNewsTuban.id - Aksi demo yang dilakukan sejumlah orang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur di Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat mendapatkan respon dari berbagai pihak. Salah satu respon tersebut berasal dari Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Tuban.
Menurut GP Ansor Tuban, bahwa demo di depan Kantor PBNU yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur dinilai keterlaluan. Bahkan, para pendemo dianggap tidak menunjukkan tradisi sikap santri yang ada di pesantren. Padahal NU ini ibarat pesantren besar, sementara warga NU adalah santrinya.
"Jangan asal demo. Kalau demo itu dilakukan untuk PBNU, sama halnya segerombolan santri mendemo kiyai nya, atau anak mendemo orang tuanya, itu namanya su'ul adab," ujar Ketua Umum PC GP Ansor Tuban, H. Abdul Muiz Lc, M.S.I kepada wartawan, Senin (5/8/2024).
Kata Gus Muiz sapaan akrabnya, bahwa yang dilakukan pendemo tersebut tidak beretika. Apalagi mengatasnamakan santrinya Gus Dur, sehingga tidak tepat jika mereka tiba-tiba meminta Ketum dan Sekjen PBNU untuk mundur. Oleh sebab itu sebagai kader dan Banom NU, GP Ansor Tuban mendukung instruksi Ketum GP Ansor, untuk menindak tegas para Pendemo.
"Ya namanya Su'ul Adab harus dsikapi dg Su'ul Adzab," ucap Gus Muiz.
Selanjutnya, Ansor Tuban mengimbau, kepada semua pihak khususnya warna NU untuk menahan diri. Bukan malah melakukan demo yang mengatasnamakan tokoh-tokoh NU. Apalagi pada tahun politik yg sangat rentan fitnah, kepentingan dan adu domba seperti sekarang ini.
"Intinya, mendemo PBNU itu keterlaluan. Wong menyampaikan kebenaran dg cara yang salah saja jadinya salah. Apalagi ini menyampaikan kesalahan dengan cara yg salah pula,"beber Gus Muiz yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Mansyaul Huda 02 Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban itu.
Diketahui, sebelumnya terdapat sejumlah orang yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur melakukan unjuk rasa di Kantor PBNU pada Jum'at (2/8/2024) lalu. Dalam aksi itu telah dipimpin oleh Muhammad Sholihin yang diketahui belakang ini merupakan Kader PKB Jawa Barat.
Ketika berdemo di depan Gedung PBNU, pendemo meminta agar digelar Muktamar Luar Biasa PBNU. Hal itu disampaikan pendemo lantaran Ketum dan Sekjen PBNU dianggap telah memecah umat serta bangsa.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait