Artificial Intelligence bertujuan untuk mereproduksi fungsi otak manusia. Atau dengan kata lain kapasitas yang diberikan manusia kepada mesin untuk menghafal dan belajar dari pengalaman, berpikir dan mencipta, berbicara, menilai dan mengambil keputusan.
Meskipun demikian, biarpun bisa menirukan gerak gerik manusia, keberadaan AI sendiri hingga kini belum isa mengantikan tugas manusia secara permanen.
“meskipun bisa menirukan manusia, AI sendiri tidak meungkin akan terlihat alami seperti manusia” tegas Prof Rizal.
Dalam paparannya dijelaskan, Melalui AI, bagian-bagian dari tubuh manusia dapat dijadikan sebagai sistem biometric. Melalui pemindaian telapak tangan, wajah, retina hingga pada pengenalan daun herbal.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait