"Kami menegaskan, bahwa tadi paslon 01 menyampaikan di Kecamatan Kerek angka stunting sekitar 50 persen. Lah itu data dari mana? Dan itu jelas menyesatkan. Padahal faktanya hingga akhir Agustus 2024 angkat stunting di Kecamatan Kerek hanya sekitar 10,86 persen," ucap Lindra kepada awak media.
Sebelumnya disela-sela debat, Paslon Riyadi - Wafi menyampaikan, penting baginya untuk melakukan perbaikan data dan memastikan kader posyandu cakap dalam mengoperasikan alat timbang, alat ukur agar indikator stunting sesuai dengan standart dari Kementerian Kesehatan.
"Termasuk pencegahan terjadinya pernikahan dini dan tekanan psikis. Oleh karena itu, perlu adanya beasiswa gratis untuk jenjang SMA agar anak muda tidak buru-buru menikah," ucap Riyadi, Cabup nomor urut 1.
Meski disebut sebagai ketua penurunan stunting, Riyadi mengaku hingga saat ini masih belum mendapatkan SK. Bahkan minim melakukan koordinasi terkait masalah stunting di Kabupaten Tuban.
"Jujur saya tidak pernah dilibatkan, lalu bagaimana kami harus mencapai penurunan stunting? Kolaborasi memang harus benar-benar diterapkan," ujarnya.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait