Setelah pertemuan itu gagal, Mallaby tetap memutuskan menurunkan pasukannya sore itu. Meski, ada saran dari pihak intel untuk menunggu hingga mendapat izin dari Moestopo.
“Kami tidak menerima perintah dari siapapun!,” ketus Mallaby.
Pasukan Brigade ke-49 kemudian menguasai beberapa lokasi penting, termasuk stasiun radio. Pada malam harinya, Kolonel L.H.O. Pugh bertemu Moestopo untuk menjelaskan bahwa tujuan Inggris di Surabaya hanyalah mengurus para interniran dan tidak berniat ikut campur dalam masalah antara Republik Indonesia dan NICA.
Namun, bentrokan tak terhindarkan ketika pemuda-pemuda Surabaya dihentikan oleh polisi militer Inggris saat mengendarai jip. Ketegangan ini memicu pertempuran tiga hari yang intens.
Pada 29 Oktober, Soekarno datang ke Surabaya untuk menenangkan keadaan, dan Mallaby hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, pada 30 Oktober, saat berusaha menyampaikan instruksi gencatan senjata, Mallaby tewas ditembak oleh dua pemuda Surabaya di mobil dalam baku tembak.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait