Upacara ini menandai kelahiran kerajaan baru Majapahit, yang utamanya terdiri dari negeri Kediri dan Singhasari, serta Pulau Madura, dengan Majapahit sebagai ibu kotanya. Raden Wijaya kini menyandang nama resmi kerajaan Kertarajasa Jayawardhana.
Selanjutnya, ia menerbitkan sebuah prasasti yang menjelaskan bahwa nama yang disandangnya secara tak langsung mengacu pada program-program kerajaannya, untuk memulihkan dan memajukan negeri yang telah dirusak oleh para pencoleng, untuk menghancurkan musuh dengan trisula (lambang kemenangan Wijaya); serta untuk memperbaiki kehidupan ekonomi dan kehidupan beragama, demi kepentingan seluruh rakyat.
la juga mengumumkan siapa saja bakal menjadi penasihat utamanya dan bagaimana provinsi-provinsi Majapahit akan dikelola. Adapun bagi Gayatri, peristiwa besar dalam hidupnya adalah saat Wijaya menikahinya beberapa minggu setelah naik tahta.
Melihat masalah-masalah yang dihadapi Majapahit, sebetulnya Gayatri sudah puas dengan upacara perkawinan sederhana saja. Namun, Raden Wijaya memberitahu Gayatri ia akan menggelar pesta perkawinan penuh "sebagai penghormatan atas mempelai mudanya yang cantik".
Ia pun telah menakar keuntungan politik yang akan diperoleh dari mengundang sebanyak-banyaknya rakyat yang lelah berperang, untuk ikut serta dalam perayaan cinta dan keluarga yang diadakan secara besar-besaran.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait