Proses pengambilan biji memerlukan alat sederhana seperti gagang sendok atau kail untuk mencungkil isi buah hingga keluar. Setelah biji berhasil diambil, langkah berikutnya adalah memipihkan biji agar menghasilkan tekstur kenyal khas kolang-kaling.
“Semua proses ini masih dilakukan secara manual dan tradisional. Setelah biji dipipihkan, kolang-kaling direndam selama beberapa hari. Perendaman ini penting untuk memastikan sisa getah benar-benar hilang sehingga aman untuk dikonsumsi,” ucap Nurul.
Meski prosesnya membutuhkan ketelatenan, hasil akhir berupa kolang-kaling yang segar dan berkualitas menjadi kebanggaan tersendiri bagi para perajin di Desa Deudeul. Produk ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan masyarakat setempat, tetapi juga mempertahankan tradisi lokal yang telah berlangsung turun-temurun.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait