Menurutnya, pihak sekolah akan terus menambah fasilitas sarana dan prasarana. Di antaranya ruang kelas yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus. Aksesibilitas jalur ramah disabilitas (ramp dan pegangan tangan), serta toliet khusus untuk siswa berkebutuhan khusus.
“Masih banyak kekurangan dan ke depannya, akan kami penuhi untuk fasilitas-fasilitasnya. Termasuk untuk pencegahan risiko bencana. Harapannya akan kami laksanakan secara kontinyu dan terus-menerus dengan stakeholder,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jombang Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas mengatakan, di Jawa Timur ada 14 jenis ancaman bencana.
“Area sekitar sekolah ini sering kebanjiran. Tiap curah hujan tinggi sekitar sekolah kebanjiran. Oeh karena itu, dengan SPAB anak-anak bisa berlatih menghadapi bencana. Itu permasalahan yang perlu kita sikapi sehingga ketika terjadi bencana bisa diantisipasi,” kata Wiku Birawa.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait