Dibeberkan pula kronologi pembiusan dan dugaan pemerkosaan ini bermula saat korban yang merupakan seorang perempuan menjaga ayahnya di ruangan ICU yang membutuhkan darah saat tengah malam untuk operasi.
Kemudian, terduga pelaku datang dengan modus menawarkan korban agar cepat mendapat pelayanan crossmatch darah yang merupakan prosedur penting sebelum transfusi darah untuk memastikan kecocokan antara darah donor dan penerima.
Selanjutnya korban dibawa ke lantai 7 gedung yang merupakan bangunan baru dan diminta mengganti baju dengan pakaian pasien. Korban yang diduga tidak mengetahui prosedur pengecekan darah hanya mengikuti arahan dari dokter anestesi tersebut.
Selanjutnya korban diberikan midazolam atau obat penenang (obat bius). Dalam keadaan tak sadar, korban diduga mendapat tindakan diduga pemerkosaan.
Setelah beberapa jam, korban tersadar dan keluar dari ruangan dalam kondisi sempoyongan sekitar pukul 04.00 WIB. Kondisi korban ini terekam CCTV. Bahkan CCTV juga merekam pelaku yang mondar-mandir di sekitaran ruangan saat korban belum sadarkan diri.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait