Senjata Tradisional Paling Mematikan yang Ditakuti di Dunia

Maskaryadiansyah
Senjata Tradisional yang Paling Ditakuti Dunia, Urumi Jadi Senjata Tradisional Mematikan (Foto : Istimewa)

SAMARINDA , iNewsTuban.id - Senjata tradisional paling mematikan yang ditakuti dunia mewarnai perjalanan sejarah suatu bangsa, tak terkecuali Indonesia. Senjata-senjata ini lazim digunakan saat perang, seperti saat para pejuang Tanah Air mengusir penjajah Belanda.

Secara umum, senjata merupakan alat yang digunakan untuk mekanisme pertahanan diri maupun menyerang lawan. Senjata sejak lama digunakan, selain sebagai pertahanan diri juga sebagai status sosial. Ibarat dua sisi mata uang, senjata dapat bermanfaat namun di sisi lain dapat mematikan. 
 
Berikut senjata tradisional paling mematikan yang ditakuti di dunia:

1. Tombak Api

Tombak api atau fire lance merupakan senjata mesiu yang muncul di abad ke-10 di China atau selama Perang Jin Song. Pada tombak itu terdapat perangkat piroteknik kecil yang melekat pada senjata seperti tombak. Saat bubuk mesiu meningkat, pelepasan bahan peledak meningkat. Puing-puing atau pelet ditambahkan untuk memberikan efek kombinasi penyembur api. 

 

 

Senjata ini dianggap sebagai senjata proto-gun, pendahulu meriam tangan dan leluhur dari semua senjata api

2. Chakram

 

 

Chakram merupakan senjata tradisional berbentuk lingkaran. Chakram mempunyai sisi tajam sehingga dapat mengiris lengan dan kaki dengan mudah. Senjata ini biasanya digunakan oleh Sikh tingkat tinggi. Berasal dari India, chakram mempunyai ukuran beragam, mulai dari 12 sampai 30 sentimeter dengan diameter 20 cm. Biasanya chakram digunakan dengan dilempar secara vertikal. 

3. Zweihander

 

 

Zweihander merupakan pedang yang biasa digunakan pasukan Jerman dan Swiss. Pedang ini diciptakan pertama kali ketika Perang Italia pada 1494. Pengguna wajib memegang dengan kedua tangan supaya efek ayunannya lebih maksimal. Konon, pedang Zwihander mampu memotong leher 7 orang sekaligus dalam sekali tebasan. 

Editor : Prayudianto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network