Tawuran pun tak bisa dihindarkan, jalan penghubung antar kabupaten tiba-tiba menjadi arena bentrok antar dua kelompok pemuda, saling jual beli serangan pun tak terelakan, batu-batu di tepi jalan di gunakan untuk menyerang.
Bahkan menurut salah satu warga, Suroto (55) warga setempat, dia merasa bingung dan kaget, lantaran tiba-tiba puluhan pemuda menyerang kantor balai desa dan membawa senjata tajam seperti pedang, cerurit dan kembang api.
“tawuran mas, ada yanh bawa pedang cerurit. sekitar jam setengah satu, kurang lebih ada 50 orang. tidak ada pak, di depan rumah. kaget ramai ramai terus saya keluar,” ujar Suroto, warga setempat.
Hingga kini, belum diketahui pasti apa motif di balik aksi penyerangan ini. Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut dan mengumpulkan bukti dari rekaman cctv serta keterangan saksi.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait