“Ibu itu dulu kerja jadi buruh tani, lalu punya tanaman asam jawa di pekarangan rumah, setiap hari asam yang jatuh itu dikumpulkan untuk dijual. Uangnya kemudian dibelikan emas perhiasan, sebelum dijual untuk daftar haji,” ungkapnya.
Masih menurut Mujiati pun awalnya tak mengetahui kalau ibunya punya banyak perhiasan di rumah, yang digunakan untuk sebagai biaya haji ke tanah suci.
“Baru tahu ibu, kalau beliau punya simpanan emas perhiasan dan lalu dijual untuk biaya berangkat haji,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Misringah memiliki anak 7, kemudian 25 cucu, 17 buyut dan 1 canggah. Meski sudah berumur hampir 100 tahun, namun tidak menyurutkan semangatnya untuk menjadi tamu Allah.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait