Pemdes Sekaran Sukses Kembangkan Budidaya Melon Green House

Lamongan, iNewsTuban.id - Memanfaatkan lahan desa kosong,Pemdes Sekaran,Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan sukses mengembangkan budidaya melon dengan sistem green house. Usaha yang dikelola BUMDes Sekar Sejahtera ini mampu memberikan kontribusi pendapatan asli desa. 

“Budidaya melon green house  dirintis sejak tahun 2022 dengan memanfaatkan lahan kurang produktif. Alhamdulillah, bisa memberikan manfaat dan kini menjadi salah satu produk unggulan desa,” kata H.Isman Afandi Kades Sekaran. 

Dalam setiap musim panen Pemdes tidak pernah mendatangkan bakul. Namun  selalu ‘mengundang’warga dan masyarakat umum untuk datang membeli dan memetik langsung buah melon ditempat dengan menggunakan media medsos.  Inisiasi Pemdes ini mendapat sambutan hangat masyarakat luas. Saat musim panen, area green house penuh sesak oleh pengunjung yang ingin merasakan langsung sensasi memetik buah melon  ditempat. 

Dengan datang ke lokasi green house,  dapat memetik langsung buah melon yang masih segar ditempat. Tentu sensasinya  beda  jika dibandingkan membeli buah dipasar atau ditoko buah. Acara memetik buah melon juga menjadi wahana rekreasi keluarga yang murah meriah dan juga merekatkan kebersamaan antar warga.  Bukan hanya warga Sekaran saja yang datang namun juga banyak warga dari desa tetangga yang datang ingin merasakan sensasi  memetik buah melon langsung ditempat. Setelah memetik tinggal dibawa ke petugas untuk ditimbang dan dibayar. 

“Memetik buah melon langsung ditempat menjadi pengalaman pertama. Seharusnya potensi ini bisa menjadi destinasi wisata petik melon,” kata Dyah Ayu salah satu pengunjung. 

Melihat potensi budidaya green house yang prospektif itu, H.Isman berkeinginan memperluas dengan membangun green house baru. Apalagi disekitar area green house yang dibangun dari menggunakan dana desa Rp.50 juta itu masih terdapat lahan kosong. “Tahun ini direncakanan akan membangun dua green house baru. satu untuk budidaya melon dan satunya lagi akan dikembangkan budidaya anggur,” ujarnya. Tidak hanya itu, rencana lainnya juga akan dikembangkan budidaya melon dilahan terbuka yang memanfaatkan lahan desa tak terpakai. Suatu keniscayaan nantinya budidaya melon sistem green house ini akan menjadi destinasi wisata petik buah yang belum ada di Kabupaten Lamongan.

Heru Zayba salah satu pengelola green house menambahkan, tanaman melon green house menggunakan bibit melon lavender dan the blue. Dilahan seluas 8X21 meter itu ditanami 5500 buah melon. Masa tanam hingga panen membutuhkan waktu 75 hari. “Merawat tanaman mudah cukup mudah. Karena sistem green house bisa menghindari serangan hama,” ujar pria ramah ini. Melon siap panen memiliki bobot antara 1,5 kilogram-2 kilogram. Dijual dengan harga antara Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu perkilogramnya. Sekali panen untuk satu lahan green house bisa mendapatkan hasil Rp 6 juta sampai Rp 7 juta.

Editor : Prayudianto