Pemasaran arang di dominasi pedagang pasar tradisional untuk dijual kembali secara eceran, para pedagang sengaja menumpuk stok agar dapat melayani seluruh pembeli yang dipastikan meningkat saat mendekati Idul Adha.
Tingginya permintaan bahan bakar tradisional ini di picu kebiasaan masyarakat memasak daging kurban saat momen Idul Adha. Arang kayu asem dan rimba banyak di buru karena harganya cukup murah.
“untuk menjelang idul adha kita menambahkan jumlah kapasitas produksi kita karna permintaan pasar lokal ada kenaikan sampai 60 persen bulan ini. untuk kapasitas kita biasanya antara 15-20 ton perbulan untuk sekarang kita hampir 40 ton satu bulan ini. paling banyak kayu asem karna kita melayani pengiriman keluar negeri juga jadi jenis kayu asem itu yang diminati pasar liar. harga kosaran rp 4 ribu-rp 5 ribu tergantung jenis kayu. untuk pasar lokalnya kita seluruh tuban untuk market luarnya kita ke timur Tengah,” ujar Purna Irawan, pemilik produksi arang kayu.
Meningkatnya permintaan arang kayu ini, di prediksi akan terus berlanjut hingga momen Idul Adha usai. Untuk memenuhi pesanan, produsen menambah pekerja dan mengoptimalkan 10 tungku yang dimiliki.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait